AS-Uni Eropa Perang Dagang, Siapa yang Menang?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 October 2019 09:36
Buat AS, Uni Eropa Nomor 3
Ilustrasi Dolar AS dan Euro (REUTERS/Dado Ruvic)
Perang dagang AS-China belum selesai, sekarang ada AS-Uni Eropa. Padahal yang namanya perang dagang semuanya kalah, tidak ada yang menang, karena membuat arus perdagangan, investasi, dan kemudian konsumsi melambat. Semua pihak bakal merasakan pahitnya perlambatan pertumbuhan ekonomi, bahkan mungkin bisa berujung menjadi resesi.


Di sisi AS, sebenarnya negara-negara Uni Eropa bukan mitra dagang utama mereka. Tiga besar negara tujuan ekspor AS adalah Kanada, Meksiko, dan China.



Namun dari 15 negara utama tujuan ekspor AS, lima di antaranya adalah anggota Uni Eropa (Inggris masih dihitung, karena belum resmi bercerai). Ekspor AS ke lima negara tersebut adalah US$ 146,7 miliar atau 15,3% dari total ekspor. Sudah berada di posisi ketiga, hanya kalah dari Kanada dan Meksiko.

Jadi AS rugi juga kalau produk-produk made in the USA nantinya dipersulit masuk ke Eropa. Kalau pun tetap masuk, harganya menjadi lebih mahal karena dari awal kena bea impor. Kenaikan harga produk bisa menurunkan minat konsumen, sehingga permintaan berkurang.

Selain itu, seperti halnya dengan China, perdagangan AS dengan Uni Eropa juga masih nombok. Pada 2018, defisit perdagangan AS dengan Uni Eropa adalah US$ 201,81 miliar. Apabila ekspor AS ke Uni Eropa terhambat, maka defisit ini bisa semakin dalam.



(BERLANJUT KE HALAMAN 4)


(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular