AS-Uni Eropa Perang Dagang, Siapa yang Menang?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 October 2019 09:36
Perang Dagang AS-Eropa di Depan Mata
Ilustrasi Dolar AS dan Euro (REUTERS/Dado Ruvic)
Kini, Trump sedang mencari 'musuh' baru yaitu Uni Eropa. Pintu masuknya adalah sengketa Boeing vs Airbus yang sudah terjadi sejak 2004. Kedua raksasa industri aviasi itu saling tuduh bahwa pemerintah mereka memberikan subsidi yang tidak adil sehingga terjadi persaingan tidak sehat. Kasus ini sudah melibatkan Organisasi Perdagangan Internasional (WTO).

Akhirnya WTO memenangkan Boeing. Sidang panel WTO menyatakan AS menderita kerugian sampai US$ 7,5 miliar per tahun akibat kebijakan subsidi pemerintah negara-negara Eropa kepada Airbus.

Keputusan WTO ini menjadi pembenaran bagi rencana AS untuk menerapkan bea masuk terhadap importasi produk-produk dari Eropa. Washington mengusulkan pengenaan bea masuk bagi importasi hingga US$ 11 miliar, berlaku mulai 18 Oktober. Sejumlah produk yang akan kena bea masuk antara lain pesawat Airbus sebesar 10%, serta anggur (wine), scotch, wiski, dan keju yang dibebankan 25%.

"Akhirnya setelah proses litigasi selama 15 tahun, WTO memutuskan AS berhak untuk menerapkan langkah balasan atas Uni Eropa. Kami bersiap untuk melakukan negosiasi dengan Uni Eropa untuk menyelesaikan masalah ini dalam kerangka kepentingan terbaik bagi para pekerja di AS," kata Robert Lighthizer, Kepala Kantor Perwakilan Dagang AS, dalam keterangan tertulis.

AS menegaskan Uni Eropa tidak boleh membalas dengan ikut-ikutan menerapkan bea masuk. Sebab apa yang dilakukan AS sudah sesuai dengan putusan WTO.

"Tidak ada saling balas di sini. Sesuai dengan aturan WTO, yang kami patuhi, kami berhak melakukan ini dan mereka tidak boleh membalas," tegas Peter Navarro, Penasihat Perdagangan Gedung Putih, seperti diwartakan Reuters.

Namun sudah pasti Eropa tidak akan tinggal diam. Kalau balas mengenakan bea masuk tidak diperbolehkan, maka Eropa akan mencari cara lain untuk 'mengerjai' AS.

"Apabila pemerintah AS menolak tangan yang sudah diulurkan Prancis dan Uni Eropa, maka kami akan menyiapkan sanksi," ungkap Bruno Le Maire, Menteri Keuangan Prancis, seperti diberitakan Reuters.

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular