Cara Unik PLN Dorong Pengelolaan Sampah Terpadu di Jakbar
03 October 2019 16:34

Jakarta, CNBC Indonesia- PLN Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan (Pusenlis) menginisiasi kegiatan Gerakan Sadar Bersih dan pembentukan Kampung Pengelolaan Sampah Terpadu (PST). Program yang termasuk dalam CSR PLN Peduli ini bertempat di Kelurahan Kota Bambu Selatan.
"PLN Peduli hadir disini memberikan bantuan dengan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk memilah sampah dari rumah kemudian digolongkan menjadi 2 yaitu sampah Organik dan Anorganik yang sebelumnya telah diuji coba pada tahap pertama 5 rumah dan tahap kedua 20 rumah dan saat ini telah berjalan dengan lancar," kata General Manager PLN Pusenlis Chairani Rachmatullah saat memberikan sambutan.
Menurutnya, teknis pelaksanaan sebelumnya sudah disusun oleh Tim PLN Peduli dan Penggiat lingkungan (K3L) PLN Pusenlis, Pokja Kota Sehat Kelurahan Kota Bambu Selatan dan Tim PKM Fakultas Teknik Lingkungan Universitas Trisakti.
Dalam teknis pelaksanaan sampah organik akan diambil setiap harinya oleh PPSU kelurahan untuk diolah menjadi pupuk kompos dan sampah Anorganik bisa ditabungkan ke Bank Sampah.
"Sehingga sampah kini tidak lagi dibuang begitu saja tetapi sampah tersebut masih memiliki manfaat bahkan dapat menghasilkan uang yang bisa digunakan memenuhi kebutuhan rumah tangga, misalnya membayar listrik dan lain lain," ujar Chairani.
Kegiatan ini bekerja sama dengan Pokja Kota Sehat dan Tim PKM Fakultas Teknik Lingkungan Universitas Trisakti terkait edukasi ke masyarakat dan melakukan pendekatan langsung secara door to door.
Dalam pembentukan Kampung Pengelolaan Sampah Terpadu ini PLN memfasilitasi tempat sampah organik dan anorganik ke 70 rumah dan kemudian memberikan Buku Tabungan Bank sampah serta mesin Pengolah sampah menjadi BBM yang akan dikelola oleh Bank Sampah Kelurahan Kota Bambu Selatan.
(dob/dob)
"PLN Peduli hadir disini memberikan bantuan dengan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk memilah sampah dari rumah kemudian digolongkan menjadi 2 yaitu sampah Organik dan Anorganik yang sebelumnya telah diuji coba pada tahap pertama 5 rumah dan tahap kedua 20 rumah dan saat ini telah berjalan dengan lancar," kata General Manager PLN Pusenlis Chairani Rachmatullah saat memberikan sambutan.
Menurutnya, teknis pelaksanaan sebelumnya sudah disusun oleh Tim PLN Peduli dan Penggiat lingkungan (K3L) PLN Pusenlis, Pokja Kota Sehat Kelurahan Kota Bambu Selatan dan Tim PKM Fakultas Teknik Lingkungan Universitas Trisakti.
Dalam teknis pelaksanaan sampah organik akan diambil setiap harinya oleh PPSU kelurahan untuk diolah menjadi pupuk kompos dan sampah Anorganik bisa ditabungkan ke Bank Sampah.
"Sehingga sampah kini tidak lagi dibuang begitu saja tetapi sampah tersebut masih memiliki manfaat bahkan dapat menghasilkan uang yang bisa digunakan memenuhi kebutuhan rumah tangga, misalnya membayar listrik dan lain lain," ujar Chairani.
Kegiatan ini bekerja sama dengan Pokja Kota Sehat dan Tim PKM Fakultas Teknik Lingkungan Universitas Trisakti terkait edukasi ke masyarakat dan melakukan pendekatan langsung secara door to door.
Dalam pembentukan Kampung Pengelolaan Sampah Terpadu ini PLN memfasilitasi tempat sampah organik dan anorganik ke 70 rumah dan kemudian memberikan Buku Tabungan Bank sampah serta mesin Pengolah sampah menjadi BBM yang akan dikelola oleh Bank Sampah Kelurahan Kota Bambu Selatan.
![]() |
Artikel Selanjutnya
PLN Borong 7 Penghargaan IGA AWARDS 2020
(dob/dob)