
Negara-Negara Ini Sukses Dalam Reformasi Bisnis, Indonesia?
Wangi Sinintya Mangkuto & Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
03 October 2019 14:50

1. Azerbaijan
Berbisnis di Azerbaijan cukup mudah. Setidaknya kemudahan bisa didapat dari mulai mendaftarkan properti, mendapatkan kredit, melindungi investor minoritas dan menegakkan kontrak.
Mendaftarkan properti di negara ini menjadi lebih cepat setelah pemerintah melakukan pemetaan formal dan pendaftaran setiap petak tanah milik pribadi. Langkah ini berhasil memperbaiki catatan dan mempercepat prosedur real estat.
Perlindungan investor minoritas telah diperkuat setelah denda dikenakan pada direksi yang melakukan transaksi dengan pihak terkait secara tidak adil. Ketika perselisihan komersial muncul, para pihak sekarang dapat mengajukan panggilan secara online dan menerima insentif keuangan untuk melakukan mediasi.
2. Bahrain
Bahrain menerapkan program reformasi yang komprehensif, membuatnya lebih mudah untuk melakukan bisnis di sembilan dari 10 bidang yang termasuk dalam kemudahan melakukan peringkat bisnis.
Sebagai bagian dari Visi Ekonomi 2030, Bahrain membuat pemindai baru di King Fahd Causeway dan membangun jalur berbeda untuk lintas perbatasan.
Bahrain juga memperkenalkan sistem elektronik baru untuk pendaftaran properti, mengadopsi undang-undang baru tentang kepailitan yang memberikan opsi pengajuan untuk reorganisasi dan perlindungan untuk kreditor terjamin (secured creditor), selama proses reorganisasi otomatis.
Negara ini juga memperkenalkan tempat khusus untuk menyelesaikan sengketa komersial dengan layanan proses elektronik.
3. Bangladesh
Bangladesh memudahkan pengusaha untuk memulai bisnis, memperoleh koneksi listrik, dan mengakses kredit. Selain itu, Bangladesh juga menurunkan biaya izin nama untuk pendaftaran perusahaan baru, menghapuskan biaya sertifikasi digital dan mengurangi perhitungan biaya pendaftaran berdasarkan modal saham.
Di Dhaka, ibu kota Bangladesh, pemasok listrik memangkas setoran jaminan untuk koneksi baru hingga setengahnya dan melakukan investasi besar untuk memperluas penempatan staf dan digitalisasi proses.
Bahkan, waktu lisensi oleh Kantor Penasihat Listrik dan Kepala Inspektur Listrik juga menjadi lebih cepat. Biro informasi kredit Bangladesh meningkatkan akses ke kredit dengan memperluas cakupannya hingga mencakup catatan dan data pinjaman selama lima tahun dalam jumlah berapapun.
4. China
China menerapkan reformasi di delapan bidang. Di Beijing, memperoleh stempel perusahaan sekarang sepenuhnya terintegrasi ke dalam one-stop shop pendaftaran bisnis.
Pihak berwenang di Beijing dan Shanghai juga menyederhanakan proses memperoleh izin konstruksi dengan membebaskan proyek konstruksi berisiko rendah dari persyaratan pelaporan tertentu.
Pelanggan juga sekarang dapat mendaftar online untuk koneksi listrik baru, menandatangani kontrak pasokan mereka secara online dan mempelajari tentang perubahan tarif setidaknya untuk satu siklus penagihan di muka.
Membayar pajak juga menjadi lebih mudah dengan menerapkan tarif pajak penghasilan badan preferensial untuk perusahaan kecil, mengurangi tarif pajak pertambahan nilai untuk industri tertentu dan meningkatkan sistem pengarsipan dan pembayaran elektronik.
Mengekspor dan mengimpor sekarang pun lebih mudah berkat perjanjian kargo di muka, ada perbaikan infrastruktur pelabuhan, administrasi bea cukai dioptimalkan dan penerbitan jadwal pembayaran.
Sementara itu, Mahkamah Agung (SPC) meningkatkan litigasi komersial dengan membatasi penundaan dan menerbitkan pengukuran kinerja pengadilan dan laporan kemajuan.
China juga memperkuat perlindungan investor minoritas dengan memberlakukan denda pada pemegang saham pengendali yang melakukan transaksi tidak adil dengan pihak-pihak yang berkepentingan dan memperjelas kepemilikan dan struktur kontrol.
Terakhir, SPC meningkatkan aturan prioritas bagi kreditor yang memberikan kredit kepada bisnis yang bangkrut dan meningkatkan akses ke informasi dari perwakilan kebangkrutan
BERLANJUT KE HAL 3 >>>> (sef/sef)
Berbisnis di Azerbaijan cukup mudah. Setidaknya kemudahan bisa didapat dari mulai mendaftarkan properti, mendapatkan kredit, melindungi investor minoritas dan menegakkan kontrak.
Mendaftarkan properti di negara ini menjadi lebih cepat setelah pemerintah melakukan pemetaan formal dan pendaftaran setiap petak tanah milik pribadi. Langkah ini berhasil memperbaiki catatan dan mempercepat prosedur real estat.
2. Bahrain
Bahrain menerapkan program reformasi yang komprehensif, membuatnya lebih mudah untuk melakukan bisnis di sembilan dari 10 bidang yang termasuk dalam kemudahan melakukan peringkat bisnis.
Sebagai bagian dari Visi Ekonomi 2030, Bahrain membuat pemindai baru di King Fahd Causeway dan membangun jalur berbeda untuk lintas perbatasan.
Bahrain juga memperkenalkan sistem elektronik baru untuk pendaftaran properti, mengadopsi undang-undang baru tentang kepailitan yang memberikan opsi pengajuan untuk reorganisasi dan perlindungan untuk kreditor terjamin (secured creditor), selama proses reorganisasi otomatis.
Negara ini juga memperkenalkan tempat khusus untuk menyelesaikan sengketa komersial dengan layanan proses elektronik.
3. Bangladesh
Bangladesh memudahkan pengusaha untuk memulai bisnis, memperoleh koneksi listrik, dan mengakses kredit. Selain itu, Bangladesh juga menurunkan biaya izin nama untuk pendaftaran perusahaan baru, menghapuskan biaya sertifikasi digital dan mengurangi perhitungan biaya pendaftaran berdasarkan modal saham.
Di Dhaka, ibu kota Bangladesh, pemasok listrik memangkas setoran jaminan untuk koneksi baru hingga setengahnya dan melakukan investasi besar untuk memperluas penempatan staf dan digitalisasi proses.
Bahkan, waktu lisensi oleh Kantor Penasihat Listrik dan Kepala Inspektur Listrik juga menjadi lebih cepat. Biro informasi kredit Bangladesh meningkatkan akses ke kredit dengan memperluas cakupannya hingga mencakup catatan dan data pinjaman selama lima tahun dalam jumlah berapapun.
4. China
China menerapkan reformasi di delapan bidang. Di Beijing, memperoleh stempel perusahaan sekarang sepenuhnya terintegrasi ke dalam one-stop shop pendaftaran bisnis.
Pihak berwenang di Beijing dan Shanghai juga menyederhanakan proses memperoleh izin konstruksi dengan membebaskan proyek konstruksi berisiko rendah dari persyaratan pelaporan tertentu.
Pelanggan juga sekarang dapat mendaftar online untuk koneksi listrik baru, menandatangani kontrak pasokan mereka secara online dan mempelajari tentang perubahan tarif setidaknya untuk satu siklus penagihan di muka.
Membayar pajak juga menjadi lebih mudah dengan menerapkan tarif pajak penghasilan badan preferensial untuk perusahaan kecil, mengurangi tarif pajak pertambahan nilai untuk industri tertentu dan meningkatkan sistem pengarsipan dan pembayaran elektronik.
Mengekspor dan mengimpor sekarang pun lebih mudah berkat perjanjian kargo di muka, ada perbaikan infrastruktur pelabuhan, administrasi bea cukai dioptimalkan dan penerbitan jadwal pembayaran.
Sementara itu, Mahkamah Agung (SPC) meningkatkan litigasi komersial dengan membatasi penundaan dan menerbitkan pengukuran kinerja pengadilan dan laporan kemajuan.
China juga memperkuat perlindungan investor minoritas dengan memberlakukan denda pada pemegang saham pengendali yang melakukan transaksi tidak adil dengan pihak-pihak yang berkepentingan dan memperjelas kepemilikan dan struktur kontrol.
Terakhir, SPC meningkatkan aturan prioritas bagi kreditor yang memberikan kredit kepada bisnis yang bangkrut dan meningkatkan akses ke informasi dari perwakilan kebangkrutan
BERLANJUT KE HAL 3 >>>> (sef/sef)
Next Page
Dari Djibouti Sampai India
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular