
Kapan RI Bisa Nikmati Hasil Blok Gas Raksasa di Sumatra Ini?
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
03 October 2019 13:57

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah ingin blok gas raksasa, blok Sakakemang, bisa mulai diproduksi pada 2021. Namun, sampai saat ini masih menanti proses sertifikasi dan rencana pengembangan proyek dari sang kontraktor yakni Repsol.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan proyek pengerjaan blok Sakakemang memang dipercepat. Agar bisa segera digarap, pemerintah pun menyetujui untuk mensertifikasi temuan cadangan sementara di blok tersebut sebesar 1 tcf.
"Kita akan percepat supaya produksinya dalam dua tahun ini, sepanjang 2021 bisa mengalir produksi," ungkapnya di Kementrian ESDM Kamis, (3/10/2019).
Blok Sakakemang sendiri memiliki potensi cadangan sampai 2 Tcf. Saat ini Repsol tengah proses sertifikasi cadangan terbukti 1 tcf tersebut, untuk kemudian memasukkan rencana pengembangan atau plan of development (PoD).
Percepatan produksi Blok Sakakemang juga disesuaikan dengan kesiapan konsumen dalam menyerap pasokan gas ini.
Sebelumnya, Repsol menemukan cadangan gas ini dari sumur Kaliberau Dalam 2X (KBD2X) dengan kedalaman 2.430 meter, yang ditajak pada 20 Agustus 2018. Nantinya gas produksi Blok Sakakemang akan diintegrasikan dengan fasilitas produksi di Blok Corridor. Wilayah Sakakemang memang berdekatan dengan wilayah Corridor.
Blok Sakakemang ini juga pernah dinobatkan sebagai temuan gas raksasa keempat terbsar dunia pada 2018.
Selain itu, melalui perusahaan afiliasinya, Talisman Sakakemang BV, Repsol Group juga telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) Tbk untuk pasokan gas dari Blok Sakakemang. MoU ini berlaku sejak 12 Juli 2019 dan akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan Gas Sales Agreement (GSA) oleh para pihak.
(gus/gus) Next Article Repsol Lakukan Pengeboran Ke-2 di Blok Gas Raksasa RI
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan proyek pengerjaan blok Sakakemang memang dipercepat. Agar bisa segera digarap, pemerintah pun menyetujui untuk mensertifikasi temuan cadangan sementara di blok tersebut sebesar 1 tcf.
Blok Sakakemang sendiri memiliki potensi cadangan sampai 2 Tcf. Saat ini Repsol tengah proses sertifikasi cadangan terbukti 1 tcf tersebut, untuk kemudian memasukkan rencana pengembangan atau plan of development (PoD).
Percepatan produksi Blok Sakakemang juga disesuaikan dengan kesiapan konsumen dalam menyerap pasokan gas ini.
Sebelumnya, Repsol menemukan cadangan gas ini dari sumur Kaliberau Dalam 2X (KBD2X) dengan kedalaman 2.430 meter, yang ditajak pada 20 Agustus 2018. Nantinya gas produksi Blok Sakakemang akan diintegrasikan dengan fasilitas produksi di Blok Corridor. Wilayah Sakakemang memang berdekatan dengan wilayah Corridor.
Blok Sakakemang ini juga pernah dinobatkan sebagai temuan gas raksasa keempat terbsar dunia pada 2018.
![]() |
Selain itu, melalui perusahaan afiliasinya, Talisman Sakakemang BV, Repsol Group juga telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) Tbk untuk pasokan gas dari Blok Sakakemang. MoU ini berlaku sejak 12 Juli 2019 dan akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan Gas Sales Agreement (GSA) oleh para pihak.
(gus/gus) Next Article Repsol Lakukan Pengeboran Ke-2 di Blok Gas Raksasa RI
Most Popular