
Puan Maharani: Cucu Bung Karno yang Jadi Ketua DPR
Cantika Adinda Poetri, CNBC Indonesia
02 October 2019 07:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertama kalinya dalam sejarah, sejak DPR didirikan pada 1950. Lembaga legislatif RI ini kini memiliki pemimpin perempuan. Dia adalah Puan Maharani, cucu dari Bung Karno, Presiden Pertama RI.
Sesuai Undang-undang Nomor 2 Tahun 2018, tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Pimpinan DPR terdiri ataas lima orang, satu ketua dan empat wakil ketua.
Ketua DPR akan diisi anggota DPR dari partai politik yag memperoleh kursi terbanyak pertama di DPR. Sementara empat wakil ketua DPR, diisi oleh anggota DPR dari partai politik yang memperoleh kursi terbanyak keuda, ketiga, keempat, dan kelima.
Pada Pemilu 2019, PDI-P meraih 128 kursi dari total 575 kursi di DPR. Raihan itu merupakan tertinggi di antara sembilan partai yang lolos ambang batas parlemen. Adapun Puan, anggota DPR dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah V, meraih suara terbanyaak di antara seluruh caleg, yaitu 404.304 suara.
"Setelah pecah telur, baru ada perempuan pertama setelah 74 tahun (Indonesia merdeka) yang menjadi Ketua DPR, saya harap bisa menjadi insipirasi bagi perempuan Indonesia," kata Puan dihadapan awak media di Kompleks Parlemen, Selasa (1/10/2019).
Terpilihnya dia sebagai Ketua DPR, lanjut Puan menunjukkan bahwa ranah politik bukanlah hal yang tabu bagi perempuan Indonesia. Kondisinya yang dinamis, memberikan kesempatan kepada perempuan untuk mendarmabaktikan diri kepada negeri.
Puan juga berkomitmen untuk menciptakan citra yang baik untuk DPR. Kendati demikian, dia belum bisa menjelaskan langkah-langkah riil yang akan ditempuhnya.
"Saya akan membicarakan dulu dengan pimpinan yang nanti terpilih, dan dilantik. Kami harus berkomitmen untuk mempunyai langkah yang lebih baik dari yang kemarin," tuturnya.
BERLANJUT KE HAL 2 >>>
Puan sudah memulai karier politiknya sejak 2009, kala itu dia lolos dalam pemilu legislatif. Dia kemudian menjadi Ketua Fraksi PDI-P sejak 2012-2014.
Selepas dari DPR, Puan kemudian menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dalam kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla atau tepatnya pada periode 2014-2019.
Saat ditanya mengenai, posisi dirinya sebagai Ketua DPR, apakah merupakan batu lompatan agar dirinya maju dalam Pemilu Presiden 2024, Puan mengaku belum terpikirkan olehnya.
"Belum mikir, baru juga beberapa jam dilantik menjadi anggota DPR," kata dia.
Di tangan Puan, semua masyarakat berharap, agar angin segar bisa masuk ke DPR dan mereformasi DPR. Artinya, Puan bertanggung jawab untuk memperbaiki lembaganya secara institusional. Seperti diketahui, sebulan terkahir, DPR diserang gelombang aksi massa berkepanjangan, karena kinerjanya yang tidak memerhatikan aspirasi masyarakat.
(sef/sef) Next Article Puan: Pecah Telor, Setelah 74 Tahun Perempuan Jadi Ketua DPR
Sesuai Undang-undang Nomor 2 Tahun 2018, tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Pimpinan DPR terdiri ataas lima orang, satu ketua dan empat wakil ketua.
Ketua DPR akan diisi anggota DPR dari partai politik yag memperoleh kursi terbanyak pertama di DPR. Sementara empat wakil ketua DPR, diisi oleh anggota DPR dari partai politik yang memperoleh kursi terbanyak keuda, ketiga, keempat, dan kelima.
Pada Pemilu 2019, PDI-P meraih 128 kursi dari total 575 kursi di DPR. Raihan itu merupakan tertinggi di antara sembilan partai yang lolos ambang batas parlemen. Adapun Puan, anggota DPR dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah V, meraih suara terbanyaak di antara seluruh caleg, yaitu 404.304 suara.
"Setelah pecah telur, baru ada perempuan pertama setelah 74 tahun (Indonesia merdeka) yang menjadi Ketua DPR, saya harap bisa menjadi insipirasi bagi perempuan Indonesia," kata Puan dihadapan awak media di Kompleks Parlemen, Selasa (1/10/2019).
Terpilihnya dia sebagai Ketua DPR, lanjut Puan menunjukkan bahwa ranah politik bukanlah hal yang tabu bagi perempuan Indonesia. Kondisinya yang dinamis, memberikan kesempatan kepada perempuan untuk mendarmabaktikan diri kepada negeri.
Puan juga berkomitmen untuk menciptakan citra yang baik untuk DPR. Kendati demikian, dia belum bisa menjelaskan langkah-langkah riil yang akan ditempuhnya.
"Saya akan membicarakan dulu dengan pimpinan yang nanti terpilih, dan dilantik. Kami harus berkomitmen untuk mempunyai langkah yang lebih baik dari yang kemarin," tuturnya.
BERLANJUT KE HAL 2 >>>
Puan sudah memulai karier politiknya sejak 2009, kala itu dia lolos dalam pemilu legislatif. Dia kemudian menjadi Ketua Fraksi PDI-P sejak 2012-2014.
Selepas dari DPR, Puan kemudian menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dalam kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla atau tepatnya pada periode 2014-2019.
Saat ditanya mengenai, posisi dirinya sebagai Ketua DPR, apakah merupakan batu lompatan agar dirinya maju dalam Pemilu Presiden 2024, Puan mengaku belum terpikirkan olehnya.
"Belum mikir, baru juga beberapa jam dilantik menjadi anggota DPR," kata dia.
Di tangan Puan, semua masyarakat berharap, agar angin segar bisa masuk ke DPR dan mereformasi DPR. Artinya, Puan bertanggung jawab untuk memperbaiki lembaganya secara institusional. Seperti diketahui, sebulan terkahir, DPR diserang gelombang aksi massa berkepanjangan, karena kinerjanya yang tidak memerhatikan aspirasi masyarakat.
(sef/sef) Next Article Puan: Pecah Telor, Setelah 74 Tahun Perempuan Jadi Ketua DPR
Most Popular