Minyak Sudah Impor, Jangan Sampai RI Jadi Importir Gas!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 September 2019 11:39
Pasokan Gas RI Melimpah, Harus Dimanfaatkan
Ilustrasi Fasilitas Pengeboran Minyak Lepas Pantai (REUTERS/Andy Buchanan)
Jika ingin mengedepankan gas sebagai sumber energi utama pada masa mendatang, maka ekosistemnya harus terbangun dengan baik. Kuncinya adalah kesetimbangan antara ketersediaan pasokan (supply), permintaan (demand), dan infrastruktur yang menghubungkan antara pasokan dan permintaan.

Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat, hingga 2018 panjang jaringan gas (jargas) mencapai sekitar 5.900 km yang melayani 325.852 Sambungan Rumah (SR). RUEN 2017 menargetkan panjang jargas bisa bertambah menjadi 10.000 km pada 2025 dan melayani 7,73 juta SR.

Rencana pengembangan jaringan gas kota pada 2015-2020 meliputi Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, Batam, Cilegon, Bekasi, Karawang, Semarang, Lampung, Jambi, Sukabumi, Subang, Jombang, Ngoro-Mojokerto, Medan, Belawan, Pekalongan, Pati, Makassar, Indramayu, Purwakarta, Palembang, Solo Raya, Pekanbaru, Prabumulih, Jakarta. Kemudian pada 2021-2025 akan mencakup Bandung, Arjawinangun , Wajo, Bontang, Majalengka, Malang, Balikpapan, Samarinda, Asahan, Langkat, Binjai, Tebing Tinggi, Aceh, Ogan Hir, Jepara, Cianjur, Demak, Kudus, Grobogan, Bojonegoro, Kutai Timur, Banggai, Morowali, Seram, Ambon, Binruni, Lamongan, Bangkalan. Lalu pada 2026-2030 adalah di Deli Serdang, Bandung Kabupaten, Cirebon, Probolinggo, Tuban, Yogyakarta.

Berikut rencana induk jaringan transmisi gas hingga 2025:

Minyak Sudah Impor, Jangan Sampai RI Jadi Importir Gas! Kementerian ESDM

"Pasokan gas bumi secara alamiah akan cenderung menurun sedangkan permintaan gas bumi terus meningkat sejalan dengan meluasnya pemakaian gas bumi, baik sebagai bahan baku, untuk proses produksi, maupun sebagai bahan bakar terutama di pembangkit- pembangkit listrik yang sedang berjalan maupun yang akan dibangun. Masih ada beberapa temuan gas bumi yang dalam tahap pengembangan seperti lapangan Abadi di perairan Arafura, lapangan Kasuri di Bintuni, Papua Barat, lapangan Natuna Timur (East Natuna) di perairan Natuna, serta beberapa lapangan marjinal yang tersebar di beberapa daerah," tulis laporan Neraca Gas Bumi Indonesia 2018-2027 keluaran Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

(BERLANJUT KE HALAMAN 4)


(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular