Minyak Sudah Impor, Jangan Sampai RI Jadi Importir Gas!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 September 2019 11:39
Cadangan Gas RI Terbesar Kedua di Asia-Pasifik
Ilustrasi Aktivitas Pengeboran Minyak (REUTERS/Andrew Cullen)
Dari sisi perdagangan internasional, neraca gas Indonesia masih surplus (minyak sudah defisit, makanya disebut net importir). Dalam kurun Januari-Agustus 2019, Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan gas Indonesia surplus US 4,54 miliar. Sepanjang 2018, surplus neraca gas mencapai US$ 7,53 miliar.

Dari sisi lingkungan, gas juga lebih ramah. Hasil kajian US Department of Energy menyebutkan setiap 10.000 rumah yang menjadi pelanggan pembangkit listrik energi gas akan mengurangi emisi nitrogen oksida 1.900 ton, sulfur dioksida 3.900 ton, dan partikel lainnya 5.200 ton.

Selain itu, Indonesia juga punya potensi cadangan gas yang mumpuni. BP mencatat cadangan gas Indonesia mencapai 2,8 triliun meter kubik. Di antara negara-negara Asia-Pasifik, cadangan gas Indonesia hanya kalah dari China.



Berdasarkan data dinamis yang dikutip dari situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) per 17 September 2019, produksi gas bumi harian Indonesia mencapai 7.340 MMSCFD. Jauh di atas target APBN yang sebesar 7.000 MMSCFD.

Dari sisi pemanfaatan, Indonesia sudah di jalan yang benar. Sejak 2013, porsi penggunaan dalam negeri selalu lebih besar ketimbang ekspor.

Minyak Sudah Impor, Jangan Sampai RI Jadi Importir Gas! Laporan Neraca Migas 2018-2027 Ditjen Migas Kementerian ESDM


(BERLANJUT KE HALAMAN 3)


(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular