Tol Layang Cikampek Lagi Uji Beban, Lulus Nggak Ya?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
24 September 2019 12:23
Tol Layang Jakarta-Cikampek sedang uji beban dengan kendaraan golongan V, apa hasilnya?
Foto: Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan Tol Layang Jakarta-Cikampek. (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)
Jakarta, CNBC Indonesia - Uji beban Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated dimulai sejak Senin (23/9/2019). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, meninjau langsung proses uji beban yang berlangsung Senin malam.

Basuki bilang, uji beban ini menjadi hal yang krusial. Tol yang sekaligus menjadi jembatan layang terpanjang di Indonesia ini seluruhnya berupa bangunan elevated. Ia ingin memastikan kemampuan jembatan ketika dilalui beban kendaraan. Bentang panjang tol ini umumnya dibuat dari baja.

"Baja itu karakternya bisa diperbaiki. Kalau beton, jika salah ya sudah [sulit diperbaiki]. Alhamdulillah ini lebih kaku dari lendutannya, artinya lebih baik," kata Basuki di lokasi proyek, Senin (23/9/2019) malam.



Semalam, dilakukan pengujian beban pada 8 titik. Pengujian ini masih akan berlangsung hingga mendapatkan hasil bahwa tol ini layak beroperasi.

"Secara keseluruhan pengujian diusahakan selesai pada bulan Oktober. Sebelum operasi harus sudah selesai uji beban ini," urainya.

Ditanya mengenai tarif, dia belum bisa memastikan. Yang jelas, Basuki optimis Tol Layang Japek II bisa beroperasi sesuai target pada November 2019. Basuki juga menjelaskan bahwa kendaraan yang boleh melintas hanya kendaraan golongan 5.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Arryani mengusulkan Tol Layang Japek II digunakan hanya untuk kendaraan golongan I. Catatan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) golongan I mencakup Sedan, Jip, Pick Up/Truk Kecil, Bus, termasuk Minibus macam MPV. Sedangkan kendaraan truk dengan gandar 2 sampai 5 diharapkan tak bisa melintasi.



"Secara struktur tol ini bisa dilewati seluruh golongan kendaraan, namun pertimbangannya adalah faktor safety karena masih banyaknya truk over dimension over load (ODOL) kecepatannya sangat pelan, risiko pecah ban dan seterusnya," kata Desi seperti dikutip dari laman Setkab, Jumat (20/9).

Jalur Tol Layang Cikampek memisahkan antara arus lalu lintas (lalin) jarak pendek dengan arus lalin jarak jauh. Kendaraan tujuan jarak pendek akan menggunakan Tol Japek, sementara kendaraan tujuan jarak jauh menggunakan Tol Layang Japek II.

Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) diharapkan akan bisa beroperasi pada akhir November 2019 sehingga bisa turut memperlancar arus mudik Natal dan tahun baru 2020. Progres konstruksi tol sepanjang 36,4 Km tersebut saat ini sudah mencapai 96,5%.
(hoi/hoi) Next Article Tol Layang Cikampek, Jembatan Terpanjang RI Operasi November

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular