
Internasional
Maskapai Penerbangan Besar & Tertua Bangkrut, Kok Bisa?
Wangi Sinintya Mangkuto & Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
24 September 2019 07:53

Penutupan Thomas Cook membawa masalah besar. Pasalnya banyak penumpang dan pengguna terlantar, terutama penumpang asal inggris yang tengah berlibur di negara lainnya.
Bahkan jumlahnya mencapai 600 ribu orang. Tersebar 150 ribu turis asing di Inggris, 140 ribu di Jerman, 10 ribu di Prancis, 35 ribu di Skandinavia, 20 ribu di Benelux, 15 ribu di Cyprus, 70 ribu di Yunani, 4500 di Tunisia dan 21 ribu orang di Turki.
Pemerintah Inggris pun meminta Otoritas Penerbangan Sipil Inggris untuk melakukan program repatriasi, hingga 6 Oktober nanti. Repatriasi merupakan kebijakan yang mengatur kembalinya warga negara asing ke tempat tinggal atau menuju tanah asal kewarganegaraannya.
Ini diperlukan untuk membawa orang-orang Inggris kembali ke negara itu. Bahkan sebanyak US$ 100 juta bakal digelontorkan untuk repatriasi, termasuk menyewa 45 pesawat jet.
"Karena skala situasi yang signifikan, beberapa gangguan tidak terhindarkan. Tetapi Otoritas Penerbangan Sipil akan mengupayakan agar semua orang bisa pulang sesegera mungkin," kata pemerintah Inggris.
Sejumlah armada bakal digunakan untuk warga negara Inggris. Dalam jumlah kecil, penerbangan komersial alternatif bakal digunakan.
Namun untuk pelanggan yang tidak terbang ke Inggris, seperti ke Jerman misalnya maskapai tengah mencoba memberi sejumlah alternatif. Mereka tidak boleh bepergian ke luar bandara sampai penerbangan alternatif terkonfirmasi.
"Ini mimpi buruk," kata seorang penumpang. "Sangat stres. Apalagi ketika memikirikan kamu ingin pulang tapi tak ada yang bisa kamu lakukan,".
(sef/sef)
Bahkan jumlahnya mencapai 600 ribu orang. Tersebar 150 ribu turis asing di Inggris, 140 ribu di Jerman, 10 ribu di Prancis, 35 ribu di Skandinavia, 20 ribu di Benelux, 15 ribu di Cyprus, 70 ribu di Yunani, 4500 di Tunisia dan 21 ribu orang di Turki.
Pemerintah Inggris pun meminta Otoritas Penerbangan Sipil Inggris untuk melakukan program repatriasi, hingga 6 Oktober nanti. Repatriasi merupakan kebijakan yang mengatur kembalinya warga negara asing ke tempat tinggal atau menuju tanah asal kewarganegaraannya.
"Karena skala situasi yang signifikan, beberapa gangguan tidak terhindarkan. Tetapi Otoritas Penerbangan Sipil akan mengupayakan agar semua orang bisa pulang sesegera mungkin," kata pemerintah Inggris.
Sejumlah armada bakal digunakan untuk warga negara Inggris. Dalam jumlah kecil, penerbangan komersial alternatif bakal digunakan.
Namun untuk pelanggan yang tidak terbang ke Inggris, seperti ke Jerman misalnya maskapai tengah mencoba memberi sejumlah alternatif. Mereka tidak boleh bepergian ke luar bandara sampai penerbangan alternatif terkonfirmasi.
"Ini mimpi buruk," kata seorang penumpang. "Sangat stres. Apalagi ketika memikirikan kamu ingin pulang tapi tak ada yang bisa kamu lakukan,".
(sef/sef)
Pages
Most Popular