
Sederet Alasan di Balik Kebangkrutan Maskapai Thomas Cook
Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
23 September 2019 19:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan travel tertua di dunia, Thomas Cook, dilaporkan gulung tikar pada Minggu (22/9/2019) malam waktu Inggris Raya. Kabar itu tak ayal menimbulkan sederet pertanyaan.
Apa yang sebenarnya terjadi? Berikut adalah sederet penjelasan di balik hal itu seperti dilansir Reuters, Senin (23/9/2019).
Siapa yang terpengaruh?
Perusahaan tersebut tercatat mengelola hotel, resor, dan maskapai penerbangan untuk 19 juta pelancong per tahun di 16 negara. Cuan sebesar 9,6 miliar pound (US$ 12 miliar/Rp 168 triliun) pada 2018. Saat ini, perseroan telah menerbangkan 600.000 orang, termasuk lebih dari 150.000 warga negara Inggris.
Thomas Cook mempekerjakan 21.000 orang. Ia merupakan perusahaan travel tertua di dunia, yang didirikan sejak 1841. Perusahaan ini memiliki utang 1,7 miliar pound (US$ 2,1 miliar/Rp 9,5 triliun).
Apa yang terjadi pada wisatawan?
Pemerintah Inggris telah meminta Otoritas Penerbangan Sipil Inggris untuk meluncurkan program repatriasi selama dua minggu ke depan. Program itu dimulai dari Senin 23 September hingga 6 Oktober 2019 untuk membawa pelanggan Thomas Cook kembali ke Inggris.
"Karena skala situasi yang signifikan, beberapa gangguan tidak dapat dihindari, tetapi Otoritas Penerbangan Sipil akan berusaha untuk membawa pulang penumpang sedekat mungkin dengan tanggal yang direncanakan," katanya seperti dilansir dari Reuters, Senin (23/09/2019).
Beberapa armada pesawat terbang akan digunakan untuk memulangkan warga negara Inggris. Di sejumlah tujuan, penerbangan komersial alternatif akan digunakan.
Otoritas Penerbangan Sipil telah meluncurkan situs web khusus, thomascook.caa.co.uk, di mana pelanggan yang terkena dampak dapat menemukan perincian dan informasi tentang penerbangan repatriasi.
Untuk pelanggan yang tidak terbang dari Inggris, pengaturan alternatif akan ditemukan. Di Jerman, pasar terpopuler untuk Thomas Cook, perusahaan asuransi akan mengoordinasikan respons.
Apa saran untuk penumpang?
"Pelanggan yang saat ini berada di luar negeri tidak boleh bepergian ke bandara sampai penerbangan mereka kembali ke Inggris telah dikonfirmasi di situs web khusus," kata Otoritas Penerbangan Sipil.
"Pelanggan Thomas Cook di Inggris yang belum melakukan perjalanan tidak boleh pergi ke bandara karena semua penerbangan yang meninggalkan Inggris telah dibatalkan."
Apa yang dikatakan CEO?
"Saya ingin meminta maaf kepada jutaan pelanggan, dan ribuan karyawan, pemasok, dan mitra yang telah mendukung kami selama bertahun-tahun," kata CEO Thomas Cook, Peter Fankhauser.
Lalu, mengapa Thomas Cook bisa bangkrut?
Perusahaan terjerat oleh tingkat utang yang tinggi, saingan dari sisi online, dan ketidakpastian geopolitik. Thomas Cook membutuhkan 200 juta pound lagi di atas paket bantuan 900 juta pound yang telah disepakati.
Bos Thomas Cook bertemu dengan pemberi pinjaman dan kreditor di London pada Minggu untuk mencoba merundingkan kesepakatan terakhir untuk menjaga perusahaan tetap bertahan. Namun, tidak ada kata sepakat.
Berdasarkan ketentuan asli dari rencana tersebut, kreditor asal China Fosun Group akan memberikan 450 juta pound (US $ 552 juta/Rp 7,7 triliun) uang sebagai imbalan untuk setidaknya 75% dari bisnis operator tur dan 25% dari maskapai penerbangannya.
Bank pemberi pinjaman dan pemegang obligasi Thomas Cook akan menambah 450 juta pound lebih lanjut dan mengubah utang mereka yang ada menjadi ekuitas. Bank-bank itu akan menguasai 75% saham maskapai dan 25% dari bisnis operator tur.
(miq/miq) Next Article Perusahaan Perjalanan Tertua di Dunia Ini Bangkrut
Apa yang sebenarnya terjadi? Berikut adalah sederet penjelasan di balik hal itu seperti dilansir Reuters, Senin (23/9/2019).
Siapa yang terpengaruh?
Perusahaan tersebut tercatat mengelola hotel, resor, dan maskapai penerbangan untuk 19 juta pelancong per tahun di 16 negara. Cuan sebesar 9,6 miliar pound (US$ 12 miliar/Rp 168 triliun) pada 2018. Saat ini, perseroan telah menerbangkan 600.000 orang, termasuk lebih dari 150.000 warga negara Inggris.
Apa yang terjadi pada wisatawan?
Pemerintah Inggris telah meminta Otoritas Penerbangan Sipil Inggris untuk meluncurkan program repatriasi selama dua minggu ke depan. Program itu dimulai dari Senin 23 September hingga 6 Oktober 2019 untuk membawa pelanggan Thomas Cook kembali ke Inggris.
"Karena skala situasi yang signifikan, beberapa gangguan tidak dapat dihindari, tetapi Otoritas Penerbangan Sipil akan berusaha untuk membawa pulang penumpang sedekat mungkin dengan tanggal yang direncanakan," katanya seperti dilansir dari Reuters, Senin (23/09/2019).
Beberapa armada pesawat terbang akan digunakan untuk memulangkan warga negara Inggris. Di sejumlah tujuan, penerbangan komersial alternatif akan digunakan.
Otoritas Penerbangan Sipil telah meluncurkan situs web khusus, thomascook.caa.co.uk, di mana pelanggan yang terkena dampak dapat menemukan perincian dan informasi tentang penerbangan repatriasi.
Untuk pelanggan yang tidak terbang dari Inggris, pengaturan alternatif akan ditemukan. Di Jerman, pasar terpopuler untuk Thomas Cook, perusahaan asuransi akan mengoordinasikan respons.
Apa saran untuk penumpang?
"Pelanggan yang saat ini berada di luar negeri tidak boleh bepergian ke bandara sampai penerbangan mereka kembali ke Inggris telah dikonfirmasi di situs web khusus," kata Otoritas Penerbangan Sipil.
"Pelanggan Thomas Cook di Inggris yang belum melakukan perjalanan tidak boleh pergi ke bandara karena semua penerbangan yang meninggalkan Inggris telah dibatalkan."
Apa yang dikatakan CEO?
"Saya ingin meminta maaf kepada jutaan pelanggan, dan ribuan karyawan, pemasok, dan mitra yang telah mendukung kami selama bertahun-tahun," kata CEO Thomas Cook, Peter Fankhauser.
"Ini menandai hari yang sangat menyedihkan bagi perusahaan yang memelopori paket liburan, dan memungkinkan perjalanan bagi jutaan orang di seluruh dunia."
Lalu, mengapa Thomas Cook bisa bangkrut?
Perusahaan terjerat oleh tingkat utang yang tinggi, saingan dari sisi online, dan ketidakpastian geopolitik. Thomas Cook membutuhkan 200 juta pound lagi di atas paket bantuan 900 juta pound yang telah disepakati.
Bos Thomas Cook bertemu dengan pemberi pinjaman dan kreditor di London pada Minggu untuk mencoba merundingkan kesepakatan terakhir untuk menjaga perusahaan tetap bertahan. Namun, tidak ada kata sepakat.
Berdasarkan ketentuan asli dari rencana tersebut, kreditor asal China Fosun Group akan memberikan 450 juta pound (US $ 552 juta/Rp 7,7 triliun) uang sebagai imbalan untuk setidaknya 75% dari bisnis operator tur dan 25% dari maskapai penerbangannya.
Bank pemberi pinjaman dan pemegang obligasi Thomas Cook akan menambah 450 juta pound lebih lanjut dan mengubah utang mereka yang ada menjadi ekuitas. Bank-bank itu akan menguasai 75% saham maskapai dan 25% dari bisnis operator tur.
(miq/miq) Next Article Perusahaan Perjalanan Tertua di Dunia Ini Bangkrut
Most Popular