
Internasional
Duh! Ada Lagi Maskapai Penerbangan yang Bangkrut, Kenapa?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
23 September 2019 13:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Maskapai penerbangan Inggris Thomas Cook menghentikan operasinya pada Minggu malam (22/9/19) waktu setempat. Akibat hal ini, ratusan ribu penumpang mengalami pembatalan penerbangan.
Dalam sebuah pernyataan, manajemen maskapai yang sudah berusia 178 tahun ini mengatakan dewan direksinya terpaksa melakukan ini, lantaran tidak punya pilihan. Perusahaan harus dilikuidasi untuk mendapatkan efek yang secepat mungkin
"Sebuah permohonan telah diajukan ke Pengadilan Tinggi untuk melakukan likuidasi wajib sebelum pembukaan bisnis hari ini dan perintah telah diberikan untuk menunjuk Penerima Resmi sebagai likuidator Perusahaan," kata perusahaan dalam pernyataan sebagaimana dilansir dari CNN Business, Senin (23/9/2019).
Akibat masalah tersebut, Kepala Eksekutif Thomas Cook Peter Fankhauser meminta maaf kepada pelanggan, karyawan, pemasok, dan mitra perusahaan. "Ini menandai hari yang sangat menyedihkan bagi perusahaan yang memelopori paket liburan dan memungkinkan perjalanan bagi jutaan orang di seluruh dunia," katanya.
Secara terpisah, Otoritas Penerbangan Sipil Inggris (CAA) memposting di Twitter pada hari Minggu bahwa semua pemesanan di maskapai Thomas Cook telah dibatalkan. "Setidaknya ada lebih dari 150.000 pelanggan di luar negeri," kata otoritas tersebut.
Namun lembaga itu juga mengatakan bahwa pemerintah telah meminta maskapai melakukan program repatriasi. Di mana para pelanggan Thomas Cook yang betujuan ke Inggris akan tetap dilayani dari 23 September - 6 Oktober.
"Karena jumlah pelanggan Inggris saat ini di luar negeri yang terpengaruh oleh situasi ini mencapai rekor terbanyak, Otoritas Penerbangan Sipil telah mengamankan armada pesawat dari seluruh dunia untuk membawa penumpang kembali ke Inggris dengan penerbangan kembali," katanya.
Otoritas penerbangan juga telah membuka situs web tempat pelanggan dapat melihat rincian tentang penerbangan repatriasi. Namun para penumpang tidak boleh ke luar bandara sampai penerbangan mereka terkonfirmasi.
Thomas Cook bahwa penerbangan pengganti bisa menggunakan pesawat yang dioperasikan oleh maskapai lain. Sementara untuk penumpang yang memesan paket liburan, liburan mereka tetap dijamin Air Travel Organiser's Licence (ATOL).
ATOL adalah program perlindungan keuangan Inggris yang melindungi sebagian besar penumpang yang memberi paket liburan, yang dijual oleh bisnis perjalanan berbasis di Inggris. "Ketika pengaturan sedang dilakukan, tolong jangan melakukan pembayaran ke hotel Anda kecuali diinstruksikan lain oleh tim CAA," kata otoritas penerbangan.
Sejak Mei 2018, Thomas Cook telah turun lebih dari 96% di tengah ketidakpastian Brexit dan persaingan yang ketat di sektor pariwisata. Thomas Cook terdaftar di bursa London dengan kode saham TCG.
Jumat lalu, saham perusahaan ini anjlok hingga -22,78%. Royal Bank of Scotland dan sejumlah bank lain juga menuntut Thomas Cook Group PLC untuk mebayar utang US$ 250 juta pekan depan.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab pada hari Minggu mengatakan bahwa pemerintah kemungkinan tidak akan menyelamatkan Thomas Cook. Ia mengatakan para menteri tidak akan mengambil langkah kecuali terkait kepentingan strategis nasional.
Namun, Raab mengatakan pemerintah Inggris memiliki rencana untuk membawa pulang 160.000 penumpang asal Inggris yang mungkin terdampar akibat masalah Thomas Cook. Thomas Cook pada hari Jumat mengkonfirmasi kepada CNN bahwa saat ini ada 600.000 pelanggan yang sedang berlibur, termasuk 160.000 dari Inggris.
"Kami punya semua rencana darurat untuk memastikan tidak ada yang terlantar," kata Raab. "Saya tidak ingin membahas detailnya karena itu tergantung pada sifat orang-orang di luar sana, apakah mereka telah memesan paket atau hanya membayar untuk penerbangan."
Rencana yang dijuluki Operasi Matterhorn ini akan menelan biaya pemerintah Inggris sekitar US$ 750 juta, kata Otoritas Penerbangan Sipil. Beberapa pesawat sudah diterbangkan ke tujuan liburan sebagai bagian dari operasi ini sehingga wisatawan Inggris dapat dibawa pulang pada hari Senin jika Thomas Cook tutup, menurut laporan BBC.
(sef/sef) Next Article Jual Tiket Penerbangan Dicancel, Maskapai Ini Bayar Denda Rp 1,27 T
Dalam sebuah pernyataan, manajemen maskapai yang sudah berusia 178 tahun ini mengatakan dewan direksinya terpaksa melakukan ini, lantaran tidak punya pilihan. Perusahaan harus dilikuidasi untuk mendapatkan efek yang secepat mungkin
"Sebuah permohonan telah diajukan ke Pengadilan Tinggi untuk melakukan likuidasi wajib sebelum pembukaan bisnis hari ini dan perintah telah diberikan untuk menunjuk Penerima Resmi sebagai likuidator Perusahaan," kata perusahaan dalam pernyataan sebagaimana dilansir dari CNN Business, Senin (23/9/2019).
![]() |
Akibat masalah tersebut, Kepala Eksekutif Thomas Cook Peter Fankhauser meminta maaf kepada pelanggan, karyawan, pemasok, dan mitra perusahaan. "Ini menandai hari yang sangat menyedihkan bagi perusahaan yang memelopori paket liburan dan memungkinkan perjalanan bagi jutaan orang di seluruh dunia," katanya.
Secara terpisah, Otoritas Penerbangan Sipil Inggris (CAA) memposting di Twitter pada hari Minggu bahwa semua pemesanan di maskapai Thomas Cook telah dibatalkan. "Setidaknya ada lebih dari 150.000 pelanggan di luar negeri," kata otoritas tersebut.
Namun lembaga itu juga mengatakan bahwa pemerintah telah meminta maskapai melakukan program repatriasi. Di mana para pelanggan Thomas Cook yang betujuan ke Inggris akan tetap dilayani dari 23 September - 6 Oktober.
"Karena jumlah pelanggan Inggris saat ini di luar negeri yang terpengaruh oleh situasi ini mencapai rekor terbanyak, Otoritas Penerbangan Sipil telah mengamankan armada pesawat dari seluruh dunia untuk membawa penumpang kembali ke Inggris dengan penerbangan kembali," katanya.
Otoritas penerbangan juga telah membuka situs web tempat pelanggan dapat melihat rincian tentang penerbangan repatriasi. Namun para penumpang tidak boleh ke luar bandara sampai penerbangan mereka terkonfirmasi.
Thomas Cook bahwa penerbangan pengganti bisa menggunakan pesawat yang dioperasikan oleh maskapai lain. Sementara untuk penumpang yang memesan paket liburan, liburan mereka tetap dijamin Air Travel Organiser's Licence (ATOL).
ATOL adalah program perlindungan keuangan Inggris yang melindungi sebagian besar penumpang yang memberi paket liburan, yang dijual oleh bisnis perjalanan berbasis di Inggris. "Ketika pengaturan sedang dilakukan, tolong jangan melakukan pembayaran ke hotel Anda kecuali diinstruksikan lain oleh tim CAA," kata otoritas penerbangan.
Sejak Mei 2018, Thomas Cook telah turun lebih dari 96% di tengah ketidakpastian Brexit dan persaingan yang ketat di sektor pariwisata. Thomas Cook terdaftar di bursa London dengan kode saham TCG.
Jumat lalu, saham perusahaan ini anjlok hingga -22,78%. Royal Bank of Scotland dan sejumlah bank lain juga menuntut Thomas Cook Group PLC untuk mebayar utang US$ 250 juta pekan depan.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab pada hari Minggu mengatakan bahwa pemerintah kemungkinan tidak akan menyelamatkan Thomas Cook. Ia mengatakan para menteri tidak akan mengambil langkah kecuali terkait kepentingan strategis nasional.
Namun, Raab mengatakan pemerintah Inggris memiliki rencana untuk membawa pulang 160.000 penumpang asal Inggris yang mungkin terdampar akibat masalah Thomas Cook. Thomas Cook pada hari Jumat mengkonfirmasi kepada CNN bahwa saat ini ada 600.000 pelanggan yang sedang berlibur, termasuk 160.000 dari Inggris.
"Kami punya semua rencana darurat untuk memastikan tidak ada yang terlantar," kata Raab. "Saya tidak ingin membahas detailnya karena itu tergantung pada sifat orang-orang di luar sana, apakah mereka telah memesan paket atau hanya membayar untuk penerbangan."
Rencana yang dijuluki Operasi Matterhorn ini akan menelan biaya pemerintah Inggris sekitar US$ 750 juta, kata Otoritas Penerbangan Sipil. Beberapa pesawat sudah diterbangkan ke tujuan liburan sebagai bagian dari operasi ini sehingga wisatawan Inggris dapat dibawa pulang pada hari Senin jika Thomas Cook tutup, menurut laporan BBC.
(sef/sef) Next Article Jual Tiket Penerbangan Dicancel, Maskapai Ini Bayar Denda Rp 1,27 T
Most Popular