
Bunga Deposito Bank Turun Lebih Dalam, Bunga Kredit Secuil

Mengutip rilis dokumen tinjauan kebijakan moneter BI, penurunan suku bunga deposito dan bunga kredit perbankan berlanjut pada Agustus 2019. Rerata tertimbang (RRT) suku bunga deposito pada Agustus 2019 turun 10 bps menjadi 6,7% dari 6,8% pada Juli. Berdasarkan kelompok Bank, suku bunga deposito turun di kelompok bank BUKU 1, BUKU 4, dan BUKU III, sementara suku bunga deposito Bank BUKU II cenderung stabil.
Suku bunga kredit juga mengalami penurunan hanya sebesar 2 bps menjadi 10,71% dari RRT suku bunga sebelumnya. Penurunan suku bunga kredit terutama pada kredit investasi (KI) dan juga kredit modal kerja (KMK) yang masing-masing sebesar 6 bps dan 2 bps. Sementara itu kredit konsumsi (KK) tercatat stabil. Ditinjau berdasarkan bank, hanya bank BUKU 1 saja yang bunganya meningkat sedangkan bank-bank pada BUKU 2, BUKU 3 dan BUKU 4 turun.
![]() |
Akibat penurunan penurunan suku bunga deposito lebih besar daripada suku bunga kredit maka spread-nya menjadi lebih lebar dari pada bulan sebelumnya. BI mencatatkan spread bunga melebar 8 bps pada periode Agustus menjadi 4,01% setelah sebelumnya menyempit 3,93%.
Penurunan bunga deposito lebih dalam sejalan dengan penyesuaian suku bunga deposito terhadap suku bunga kebijakan yang relatif lebih cepat dibanding suku bunga kredit karena waktu deposito lebih pendek (1 dan 3 bulan). Pelebaran spread terjadi di kelompok bank BUKU 1, BUKU 3 dan BUKU 4. Bank BUKU 2 tidak mengalami pelebaran spread diakibatkan karena suku bunga depositonya masih cenderung stabil.
![]() |
(BERLANJUT KE HALAMAN 2 --> INTERMEDIASI BANK TETAP BERJALAN)
Fungsi intermediasi bank juga masih berlanjut hingga Juli. Seperti yang diketahui bersama bahwa bank memiliki fungsi untuk mengelola dana dengan cara menghimpun dana dari nasabah dan menyalurkannya ke yang membutuhkan atau debitur, fungsi ini disebut fungsi intermediasi.
Kredit hingga Juli tumbuh hingga 9,6% (yoy) meski lebih lambat dari bulan sebelumnya yang mencapai (9,9%). Melambatnya pertumbuhan kredit terutama pada kredit modal kerja (KMK) yang hanya tumbuh 8,7% (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 9,2% (yoy). Jenis kredit konsumsi (KK) juga tumbuh melambat dari 7,6% (yoy) pada Juni menjadi 7,3% (yoy) pada Juli. Sementara itu kredit investasi (KI) masih tetap tumbuh dobel digit baik pada Juni maupun Juli.
Ditinjau secara sektoral, kredit tumbuh melambat sesuai dengan keadaan perekonomian. Hampir seluruh sektor ekonomi mengalami perlambatan pertumbuhan kredit kecuali industri pengolahan dan pengangkutan.
![]() |
Dari sisi funding alias penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan DPK pada Juli 2019 tercatat mencapai 8% (yoy) meningkat 60 bps dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya 7,4% (yoy).
Peningkatan pertumbuhan tersebut bersumber dari giro yang tumbuh 9,7% (yoy) meningkat dari periode sebelumnya 7,2% (yoy). Deposito juga mencatatkan pertumbuhan walau tidak besar dari 8,3% (yoy) bulan sebelumnya menjadi 8,4% (yoy). Sementara itu pertumbuhan tabungan cenderung stabil di angka 6,3% (yoy).
![]() |
(TIM RISET CNBC INDONESIA)
(taa/dru) Next Article Menanti Sang Bunga Kredit Bank Turun