BI Buka Suara Soal Dampak Serangan Kilang Arab RI

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
19 September 2019 18:45
BI sebut serangan drone ke kilang Saudi Aramco tak begitu berdampak pada fiskal RI
Foto: Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (CNBC Indonesia/Lydia Julita S)
Jakarta, CNBC Indonesia- Bank Indonesia (BI) menilai bahwa naik-turunnya harga minyak yang sedang terjadi saat ini, tidak akan terpengaruh terhadap kinerja fiskal di Indonesia. Karena pada akhirnya harga minyak akan kembali normal atau bahkan menurun.

Gubernur BI Perry Warjiyo menilai, kenaikan harga minyak yang terjadi belum lama ini dipicu oleh insiden di Arab Saudi terhadap serangan drone di ladang minyak Saudi Aramco, hanya akibat dari serangan geo politik saja, dan hanya berpengaruh sebentar terhadap gejolak ekonomi.



"Meskipun demikian, Aramco sudah memberikan komitmen untuk menambah supplynya, sehingga harga minyak sekarang stabil kembali," ujar Perry di kantornya, Kamis (19/9/2019).

Sementara itu dari sisi permintaan, terhadap minyak dunia kian menurun. Pasalnya negara-negara emerging seperti China dan India mulai menurunkan kebutuhannya terhadap minyak.

"Apalagi demand terhadap mineral, yang selama ini meminta atau memerlukan minyak yang besar. Apakah Tiongkok, India, atau negara-negara emerging yang selama ini sebagai peminta, membutuhkan minyak yang besar itu, kan menurun,"ujarnya.

Perry meyakini bahwa naiknya harga minyak yang terjadi belum lama ini hanya bersifat temporer, dan akan ada penurunan nantinya.

"Jadi dari sisi fundamentalnya itu memang kecenderungan stay atau turun," lanjutnya.

Bagi Indonesia sendiri, dia berpandangan bahwa naik-turunnya harga minyak, tidak berpengaruh terhadap neraca pembayaran secara keseluruhan.

"Demikian juga dari sisi fiskal gak banyak terpengaruh dari sisi harga minyak, karena penerimaan mungkin naik, tapi penurunannya juga akan naik. Jadi sebetulnya tidak terlalu banyak [berpengaruh]," tuturnya.

Untu diketahui, harga minyak dunia bergerak naik di perdagangan pagi hari ini. Investor sepertinya terus menunggu perkembangan di Timur Tengah.

Pada Kamis (19/9/2019) pukul 08:08 WIB, harga minyak jenis brent naik 0,26%. Sedangkan light sweet bertambah 0,09%.

Pelaku pasar terus memantau perkembangan di Timur Tengah usai serangan terhadap ladang minyak milik Saudi Aramco akhir pekan lalu. Serangan tersebut mengakibatkan produksi minyak Arab Saudi berkurang 5,7 juta barel/hari.

(gus) Next Article Wow! Raksasa Minyak Arab Mau Genjot Produksi, Sampai Maksimum

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular