
BI Minta Bank Turunkan Suku Bunga Deposito dan Kredit
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
19 September 2019 17:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) telah tiga kali berturut-turut menurunkan suku bunga sebesar 75 bps, saat ini suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 5,25%. BI berharap, perbankan juga akan menurunkan suku bunga deposito dan kreditnya.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, menurunnya suku bunga yang setelah tiga kali turun berturut-turut, akan membuat bank-bank bisa menambahkan kapasitasnya dalam menyalurkan kredit. Juga akan meningkatkan permintaan kredit dan pembiayaan.
"Sehingga demand dan supply akan mendorong kredit dan pembiayaan. Memang kita harapkan bank-bank juga akan menurunkan suku bunga deposito dan kreditnya," ujar Perry saat melakukan konferensi pers di BI, Kamis (19/9/2019).
Apabila perbankan bisa menurunkan bunga kredit dan depositonya, tentu lanjut Perry dapat mendorong penyaluran kredit. Meskipun akan membutuhkan waktu. Tapi, Perry meminta agar secepatnya dilakukan.
Pada akhirnya, pertumbuhan ekonomi akan tumbuh positif seiring meningkatnya permintaan kredit.
"Tapi jangan lama-lama. Supaya tidak hanya kapasitas kredit naik, permintaan kredit juga naik. Sehingga investasi naik, konsumsi naik. Pertumbuhan ekonomi naik," paparnya.
Bank Indonesia mencatat bunga kredit sejak Desember 2018 sampai dengan Juni 2019, sudah turun 18 basis point (bps). Sementara pada Juli 2019 sampai Agustus 2019, sudah turun 4 bps.
"Kita mengharapkan lebih turun lagi. Dan lebih cepat lagi, supaya ekonomi terus bergerak," kata Perry.
Adapun berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Juni 2019, kredit bank untuk konsumsi telah mencapai 11,57%, kredit bank untuk investasi sebesar 10,24%, dan kredit untuk modal kerja sebesar 10,42%.
(dru) Next Article BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6%
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, menurunnya suku bunga yang setelah tiga kali turun berturut-turut, akan membuat bank-bank bisa menambahkan kapasitasnya dalam menyalurkan kredit. Juga akan meningkatkan permintaan kredit dan pembiayaan.
"Sehingga demand dan supply akan mendorong kredit dan pembiayaan. Memang kita harapkan bank-bank juga akan menurunkan suku bunga deposito dan kreditnya," ujar Perry saat melakukan konferensi pers di BI, Kamis (19/9/2019).
Pada akhirnya, pertumbuhan ekonomi akan tumbuh positif seiring meningkatnya permintaan kredit.
"Tapi jangan lama-lama. Supaya tidak hanya kapasitas kredit naik, permintaan kredit juga naik. Sehingga investasi naik, konsumsi naik. Pertumbuhan ekonomi naik," paparnya.
Bank Indonesia mencatat bunga kredit sejak Desember 2018 sampai dengan Juni 2019, sudah turun 18 basis point (bps). Sementara pada Juli 2019 sampai Agustus 2019, sudah turun 4 bps.
"Kita mengharapkan lebih turun lagi. Dan lebih cepat lagi, supaya ekonomi terus bergerak," kata Perry.
Adapun berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Juni 2019, kredit bank untuk konsumsi telah mencapai 11,57%, kredit bank untuk investasi sebesar 10,24%, dan kredit untuk modal kerja sebesar 10,42%.
(dru) Next Article BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6%
Most Popular