Gelombang PHK Tekstil Apakah Masih Berlanjut?

Efrem Siregar, CNBC Indonesia
19 September 2019 15:41
Industri tekstil sempat dilanda gelombang PHK, apakah akan berlanjut>
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 9 perusahaan Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) terpaksa gulung tikar akibat tidak mampu bersaing, terlebih karena industri TPT tengah dihadapkan pada pelbagai tekanan.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat, mengatakan 9 perusahaan tersebut merupakan sudah terjadi sejak 2018 hingga saat ini. Sebanyak 2.000 tenaga kerja pun terkena PHK.

"Ada yang di Jawa Barat, Jawa Tengah, orientasi mereka rata-rata pasar domestik. Intinya mereka kalah daya saing, bukan karena barang impor tetapi juga persaingan di pasar domestik," kata Ade di kantor API, Jakarta, Kamis (19/9/2019).



Sampai bulan ini, Ade mengaku tidak menerima laporan lagi tentang penutupan pabrik atau adanya PHK. Pengusaha TPT saat ini memang dihadapkan pada pelbagai tekanan, di antaranya serbuan bahan baku impor yang murah dan tenaga kerja kurang berdaya saing.

Untuk menggenjot kualitas SDM, Ade mengatakan telah bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian dengan menggelar pendidikan vokasi bersertifikat. Hal ini juga disampaikan Ade dan pengusaha TPT lainnya saat bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (16/9/2019) lalu.



"Kita di TPT Jawa Tengah, kita sudah menghasilkan 60 ribu tenaga kerja di sektor pakaian jadi, kita kerja sama dengan Kementerian Perindustrian dengan konsep 3 in 1, mereka dilatih, disertifikasi, ditempatkan, dan itu 100 persen terserap," kata Ade.

Ade mengatakan, dengan meningkatnya daya saing TPT, ia memproyeksi akan terjadi peningkatan ekspor TPT dan penurunan impor. Pada 2020, ia menargetkan ekspor TPT mencapai US$ 14,6 miliar, penyerapan 2 juta tenaga kerja, dan pangsa pasar dunia mencapai 2,1%.
(hoi/hoi) Next Article Industri Tekstil RI: Kalah dari Vietnam hingga Gelombang PHK

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular