Hadapi Resesi dengan Pindahkan Ibu Kota, Yakin Bisa?

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
18 September 2019 11:04
Pemerintah terus berwacana untuk memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Foto: Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro di acara Rapat Koordinasi Nasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Properti 2019. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus berwacana untuk memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan pemindahan Ibu Kota ini bisa menjadi senjata untuk mengantisipasi resesi. Benarkah?

"Kami mencoba, mengharapkan Ibu Kota baru ini bisa menghadapi resesi tahun depan. Tentunya dengan pemikiran pemerintah dan di dunia usaha, bahwa bicara properti bukan kekinian saja," papar Bambang.

Ia menyampaikan hal ini dalam Rakornas Bidang Properti Kadin Indonesia di Ballroom Hotel Intercontinental, Pondok Indah, Rabu (18/9/2019).

Lebih jauh, Bambang mengatakan dengan pemindahan Ibu Kota pembangunan akan meningkat di Kalimantan hingga 50%. Nantinya akan menjadi kota terbesar di Kalimantan.

"Wajar investasi riil naik 50%. Dia akan menjadi kota terbesar di Kalimantan Timur. Kota ini nanti di desain 1,5 juta orang," terang Bambang.


(dru/dru) Next Article Ibu Kota Baru: Dipilih di 2019, Dibangun Pada 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular