Internasional

Arab Saudi Bakal Beberkan Iran "Otak" Serangan Minyak Aramco

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
18 September 2019 09:19
Pasca-penyerangan pada jantu minyak Arab Saudi oleh pemberontak Houthi, negara tersebut dikabarkan akan membeberkan keterlibatan Iran dalam serangan itu.
Foto: Gambar satelit menunjukkan serangan drone pada fasilitas minyak Aramco di Harad, Arab Saudi (14/9/2019). (Planet Labs Inc. / Handout via REUTERS)
Jakarta, CNBC Indonesia- Situasi timur Tengah semakin panas. Pasca-penyerangan pada jantu minyak Arab Saudi oleh pemberontak Houthi, negara tersebut dikabarkan akan membeberkan keterlibatan Iran dalam serangan itu.

Hal ini dikutip Reuters dari media lokal. Televisi pemerintah Saudi mengatakan Kementerian Pertahanan Saudi akan mengadakan konferensi media pada hari Rabu (18/9/2019) untuk menunjukkan bukti keterlibatan Iran dalam serangan Aramco, termasuk penggunaan senjata Iran.

Selain itu, Saudi juga akan melaporkan kejadian penyerangan tersebut kepada PBB. Saudi akan meminta PBB untuk melakukan investigasi khusus terkait penyerangan yang mengancam pasokan minyak dunia itu.


Sabtu lalu, kelompok ini menyerang salah satu ladang minyak terbesar Arab Saudi di Hijra Khurais dan fasilitas kilang minyak mentah di dunia di Abqaiq. Serangan dilakukan Sabtu pagi sekitar pukul 04.00 dengan pesawat tanpa awak.

Fasilitas Khurais yang berjarak 250 kilometer dari Dhahran memompa sekitar 1,5 juta barel minyak per hari. Sedangkan fasilitas Abqaiq adalah tempat pemrosesan minyak terbesar di dunia dengan kapasitas lebih dari 7 juta barel per hari.

Akibat serangan ini, Arab Saudi memangkas produksi minyaknya hingga 50% atau 5,7 juta barel produksi minyak mentah per hari. Alhasil harga minyak mentah sempat naik bahkan WTI melonjak 15%.


Iran pun membantah tuduhan ini. "Pernyataan seperti itu ... lebih seperti merencanakan oleh intelijen dan organisasi rahasia untuk merusak reputasi suatu negara," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi.

Presiden AS Donal Trump berujar pihaknya telah siap siaga bila perang akan terjadi. "(AS dalam posisi) locked and loaded tergantung dengan verifikasi [pelakunya]. Tetapi kita tetap harus menunggu penjelasan dari Kerajaan [Saudi] tentang siapa yang mereka percaya menjadi penyebab atas serangan ini, dan dengan syarat apa kita dapat melanjutkan!" ujar Trump.

[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article AS Tuding Iran Di Balik Serangan Ladang Minyak Arab Saudi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular