Internasional

Karena Babi Adalah Kunci, China Terancam Inflasi Tinggi

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
17 September 2019 07:38
Karena Babi Adalah Kunci, China Terancam Inflasi Tinggi
Foto: Infografis/Ekpor-Impor Daging Babi/Edward Ricardo
Tindakan China Tidak Akan Berhasil

Pekan lalu, China mengatakan akan mengeluarkan subsidi hingga lima juta yuan (US $ 700.000/Rp 9,8 miliar), dalam ukuran terbaru untuk meningkatkan produksi daging babi.

Subsidi tersebut akan digunakan untuk pembangunan peternakan babi skala besar. China pun akan mendukung pertanian besar yang perlu dipindahkan karena alasan lingkungan dan meningkatkan serta memperluas fasilitas pengolahan limbah.

"Kita harus memastikan pasokan daging babi dengan segala cara, dan secara ketat mengendalikan spekulasi pasar, secara aktif meningkatkan produksi produk daging alternatif dan meningkatkan cadangan daging babi beku," kata wakil perdana menteri China, Hu Chunhua .

Tetapi, menurut Capital Economics, dalam jangka pendek, langkah ini tak akan membantu banyak. Meskipun mereka akan meningkatkan kapasitas produksi dalam jangka menengah.

"Langkah subsidi untuk konsumen dan petani masih terlalu kecil untuk mengubah gambaran besar. Cadangan babi strategis dapat digunakan lebih agresif tetapi akan cepat habis, karena hanya dapat memasok tiga hingga empat hari," kata Evans-Pritchard.

"Dan karena China memproduksi dan mengkonsumsi lebih dari setengah babi dunia, ia tidak dapat mengandalkan pasokan dari luar negeri, setidaknya bukan tanpa menaikkan harga di mana-mana,".

Daging babi adalah daging yang paling banyak dikonsumsi konsumen China. Pada 2018, babi menyumbang hampir 64% dari konsumsi daging di negara ini.

[Gambas:Video CNBC]



(sef/sef)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular