
Deal, Pertamina Bakal Borong Minyak Exxon 600 Ribu Barel!
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
16 September 2019 14:36

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) dan ExxonMobil Cepu Ltd telah sepakat untuk melakukan jual beli minyak mentah (crude) milik ExxonMobil yang berasal dari Blok Cepu.
Plt Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto menuturkan, jual beli pertama akan dilangsungkan pada 20 September 2019 mendatang. Volumenya kurang lebih sebesar 600 ribu barel.
"Kita (Pertamina) beli minyak Exxon nanti. Dari Cepu, kan ada bagian Exxon. Sudah deal, tanggal 20 (September) nanti diresmikan pembelian pertama," ujar Djoko saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (16/9/2019).
Di sisi lain, Djoko menilai, adanya tambahan minyak mentah dari Exxon ini dapat membantu Pertamina berjaga-jaga apabila pasokan minyak mentah dari Saudi Aramco tersendat karena penyerangan drone yang terjadi di salah satu ladang minyak terbesar Arab Saudi di Hijra Khurais dan fasilitas pemrosesan minyak mentah di dunia di Abqaiq. Serangan dilakukan Sabtu pagi sekitar pukul 04.00 waktu setempat.
"Itu kan kalau (impor) terganggu, kalau tidak ya malah aman dong, mengurangi impor kan jadinya," pungkas Djoko.
Adapun, VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman membenarkan hal tersebut.
"Iya betul, sudah deal. Untuk volumenya, nanti akan dipastikan lagi ya," tandas Fajriyah.
(gus/gus) Next Article Bongkar Mafia Migas, KPK Tetapkan Eks Bos Petral Tersangka
Plt Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto menuturkan, jual beli pertama akan dilangsungkan pada 20 September 2019 mendatang. Volumenya kurang lebih sebesar 600 ribu barel.
Di sisi lain, Djoko menilai, adanya tambahan minyak mentah dari Exxon ini dapat membantu Pertamina berjaga-jaga apabila pasokan minyak mentah dari Saudi Aramco tersendat karena penyerangan drone yang terjadi di salah satu ladang minyak terbesar Arab Saudi di Hijra Khurais dan fasilitas pemrosesan minyak mentah di dunia di Abqaiq. Serangan dilakukan Sabtu pagi sekitar pukul 04.00 waktu setempat.
"Itu kan kalau (impor) terganggu, kalau tidak ya malah aman dong, mengurangi impor kan jadinya," pungkas Djoko.
Adapun, VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman membenarkan hal tersebut.
"Iya betul, sudah deal. Untuk volumenya, nanti akan dipastikan lagi ya," tandas Fajriyah.
(gus/gus) Next Article Bongkar Mafia Migas, KPK Tetapkan Eks Bos Petral Tersangka
Most Popular