JK Bicara Polusi Udara di Jakarta, Impor BBM Hingga Utang

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
13 September 2019 14:23
Wapres JK mengungkap sisi negatif transportasi bila tak dikelola dengan baik.
Foto: Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) sempat menyingung sisi negatif transportasi jika tak kelola dengan baik. Menurutnya, transportasi bahkan menjadi salah satu biang kerok defisit neraca perdagangan Indonesia.

"Defisit perdagangan kita itu terbesar disebabkan karena kebutuhan BBM (Bahan Bakar Minyak). Sedangkan 70% BBM itu untuk transportasi," kata JK di sela acara Indotrans Expo 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (13/9/2019).

Dia juga mengulangi pernyataan yang sudah beberapa kali diucapkan, bahwa kemacetan merupakan ciri negara maju. JK menilai, hanya negara maju yang mampu membeli banyak mobil. Kendati demikian, tanda kemajuan tersebut harus diatur dengan baik.



"Jadi apabila tidak dikelola, kemacetan banyak, orang semuanya baik mobil pribadi, terpaksa kita impor minyak BBM lebih banyak lagi. Akibatnya kita defisit terus lagi, ngutang lagi," tandasnya.

Selain itu, JK menyebut bahwa dampak negatif lain dari transportasi yang tak diatur dengan baik adalah tingginya tingkat polusi udara. Faktor penyebab polusi di perkotaan, lanjut, berbeda antara di perkotaan dan di daerah.

"Di Sumatera tentu polusi bisa disebabkan kebakaran hutan, tapi kalau di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, polusi karena membakar BBM, begitu banyaknya kendaraan menyebabkan polusi seperti Jakarta ini," tegasnya.

Semua fenomena yang dijelaskan JK itu, merupakan efek antara sisi negatif dan positif dari penyelenggaraan transportasi. Khusus untuk dampak negatif, dia memperingatkan agar hal tersebut dihindari.



"Kemacetan, defisit perdagangan, dan juga tentu polusi, semua hasil dari sistem transportasi yang harus diperbaiki. Maka apa yang hari ini, Indotrans Expo harus memperlihatkan yang baru di bidang transportasi. Memang banyak berkembang dan mempunyai suatu perubahan sosial juga," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Jaga Disiplin! JK Was-was Covid RI Bisa Capai 2 Juta di April

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular