
Habibie: dari N250, Bank Muamalat, Hingga Gedung Tertinggi
Suhendra, CNBC Indonesia
11 September 2019 09:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Kamarin, BJ Habibie banyak menyedot perhatian publik soal kondisi kesehatan presiden ketiga Indonesia tersebut saat dirawat di RSPAD. Saat bersamaan, pemberitaan soal bisnis keluarga BJ Habibie juga sedang berhembus kencang. Keluarga Habibie memiliki proyek properti fantastis di Batam melalui perusahaan patungan.
Sosok BJ Habibie punya perjalanan cukup panjang dalam kiprahnya di perusahaan. Pada awal Orde Baru, ia sempat dijemput pulang oleh Dirut Pertamina kala itu Ibnu Sutowo dari Jerman, agar mengabdi di Indonesia pada akhir 1973.
Ia kemudian didapuk oleh Soeharto sebagai Presiden Direktur PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio, yang didirikan pada 26 April 1976.
Belakangan perusahaan itu berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 1 Oktober 1985. Pada era IPTN ini, Habibie sukses meluncurkan uji coba terbang pesawat N250 pada 10 Agustus 1995.
Pada awal 1990-an, Habibie juga punya peran penting terkait pendirian Bank Muamalat. Bank Syariah pertama di Indonesia didirikan pada 1 November 1991.
Ada campur tangan Habibie dalam proses pendirian Bank Muamalat. Ini berawal ketika Orde Baru, saat itu menteri keuangan JB Sumarlin pada 1988 mengeluarkan Paket Oktober (Pakto 88) yang mendorong berdirinya bank-bank.
Saat itu, umat Islam bertanya soal bunga bank yang bagi sebagian kalangan dianggap haram. Ketua MUI saat itu Hassan Basri pada 1991 membawa masalah ini ke Munas MUI soal wacana bank tanpa bunga. Habibie yang saat itu dekat dengan Soeharto dan menjabat ketua ICMI pertama sejak Desember 1990, punya peran melobi Seoharto, hingga akhirnya Soeharto setuju didirikannya Bank Muamalat.
Belakangan putra BJ Habibie, Ilham Habibie menjadi komisaris bank syariah yang sedang bermasalah soal permodalan ini. lham Habibie sempat masuk dalam konsorsium calon investor untuk skema penyelamatan Bank Muamalat.
Kini, kiprah Habibie, khususnya keluarga Habibie kembali jadi sorotan. Selain, sempat menggarap proyek kelanjutan dari N250 atau R80 Regioprop beberapa tahun lalu. Keluarga Habibie menggandeng PT Pollux Properti Indonesia Tbk. (POLL) membangun proyek properti di Batam yag telah dimulai sejak 2016.
Proyek yang diberi nama Pollux Habibie Internasional, Meisterstadt ini dimiliki oleh kedua belah pihak dengan porsi 51% oleh Pollux dan sisanya 49% oleh keluarga Habibie. Total investasi diperkirakan mencapai US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14 triliun (asumsi kurs Rp 14.100/US$).
Berdasarkan masterplan kawasan tersebut, tanah seluas 9 hektare nantinya akan dibangun universitas, mall, central park, 8 tower apartemen, 1 rumah sakit, 1 hotel dan kawasan niaga. Satu tower lainnya disebut-sebut akan menjadi gedung tertinggi dengan ketinggian sebanyak 100 lantai yang akan digunakan sebagai perkantoran.
(hoi/hoi) Next Article Inilah Drone yang Menyingkirkan Proyek Pesawat R80 Habibie
Sosok BJ Habibie punya perjalanan cukup panjang dalam kiprahnya di perusahaan. Pada awal Orde Baru, ia sempat dijemput pulang oleh Dirut Pertamina kala itu Ibnu Sutowo dari Jerman, agar mengabdi di Indonesia pada akhir 1973.
Belakangan perusahaan itu berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 1 Oktober 1985. Pada era IPTN ini, Habibie sukses meluncurkan uji coba terbang pesawat N250 pada 10 Agustus 1995.
Pada awal 1990-an, Habibie juga punya peran penting terkait pendirian Bank Muamalat. Bank Syariah pertama di Indonesia didirikan pada 1 November 1991.
Ada campur tangan Habibie dalam proses pendirian Bank Muamalat. Ini berawal ketika Orde Baru, saat itu menteri keuangan JB Sumarlin pada 1988 mengeluarkan Paket Oktober (Pakto 88) yang mendorong berdirinya bank-bank.
Saat itu, umat Islam bertanya soal bunga bank yang bagi sebagian kalangan dianggap haram. Ketua MUI saat itu Hassan Basri pada 1991 membawa masalah ini ke Munas MUI soal wacana bank tanpa bunga. Habibie yang saat itu dekat dengan Soeharto dan menjabat ketua ICMI pertama sejak Desember 1990, punya peran melobi Seoharto, hingga akhirnya Soeharto setuju didirikannya Bank Muamalat.
Belakangan putra BJ Habibie, Ilham Habibie menjadi komisaris bank syariah yang sedang bermasalah soal permodalan ini. lham Habibie sempat masuk dalam konsorsium calon investor untuk skema penyelamatan Bank Muamalat.
Kini, kiprah Habibie, khususnya keluarga Habibie kembali jadi sorotan. Selain, sempat menggarap proyek kelanjutan dari N250 atau R80 Regioprop beberapa tahun lalu. Keluarga Habibie menggandeng PT Pollux Properti Indonesia Tbk. (POLL) membangun proyek properti di Batam yag telah dimulai sejak 2016.
Proyek yang diberi nama Pollux Habibie Internasional, Meisterstadt ini dimiliki oleh kedua belah pihak dengan porsi 51% oleh Pollux dan sisanya 49% oleh keluarga Habibie. Total investasi diperkirakan mencapai US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14 triliun (asumsi kurs Rp 14.100/US$).
Berdasarkan masterplan kawasan tersebut, tanah seluas 9 hektare nantinya akan dibangun universitas, mall, central park, 8 tower apartemen, 1 rumah sakit, 1 hotel dan kawasan niaga. Satu tower lainnya disebut-sebut akan menjadi gedung tertinggi dengan ketinggian sebanyak 100 lantai yang akan digunakan sebagai perkantoran.
(hoi/hoi) Next Article Inilah Drone yang Menyingkirkan Proyek Pesawat R80 Habibie
Most Popular