
Ilham Habibie Duet Ridwan Kamil Garap Pesawat Buatan RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisaris Utama PT Regio Aviasi Industri Ilham Habibie mengungkapkan rencana pembangunan pusat industri aviasi di Jawa Barat (Jabar). Pihaknya sudah berjumpa Gubernur Jabar Ridwan Kamil untuk membahas rencana tersebut.
"Kita berjumpa dengan Pak Ridwan Kamil Gubernur Jabar. Beliau menyampaikan dan menegaskan kembali komitmen provinsi Jabar untuk mengembangkan aerospace park di Kertajati atau di BIJB," ujarnya dalam sebuah bincang virtual, Jumat (7/8/20).
Saat ini, rencana tersebut masih dalam tahap pembahasan untuk menentukan lokasi. Dia bilang, persoalan lahan memang jadi tantangan terbesar.
"Memang kita sama sama tahu tantangan adalah lahan, karena sebagian besar, yang menarik untuk industri pesawat terbang adalah dekat dengan landasan, itu memang tidak di tangan Pemda, melainkan masyarakat. Ini kendalanya," bebernya.
Karena itu, jika tidak ada dukungan pemerintah, dia mengaku sebagai swasta tidak akan mampu mengerjakan seluruh pembebasan lahan. Dalam hal ini, Pemprov Jabar sudah memberikan lampu hijau.
"Pemda sudah punya lahan di atas 100 hektare, tapi apa lokasinya dekat dengan landasan atau tidak saya tidak tahu. Tapi saya kira visi beliau dengan adanya Kertajati, landasan yang relatif panjang dan kapasitas yang masih banyak tersedia, bisa saja menjadi salah satu pusat atau cluster aerospace industri di Indonesia," tandasnya.
Menurutnya, lokasi di sekitar Bandara Kertajati cukup strategis. Selain terkoneksi dengan jalan tol, ada pula infrastruktur perkeretaapian yang sedang dibangun. Kedekatan pada pelabuhan Patimban juga ditekankan sebagai nilai tambah.
"Ini sudah lama bicarakan dengan Pemda Jabar, sebelumnya Pak Aher juga sangat terlibat dalam hal ini dan memang tidak mudah. Saya kira ada peluang Kertajati untuk jadi cluster aerospace industri," urainya.
Salah satu yang bakal dikerjakan di lokasi tersebut adalah proyek R80. Kini, progres proyek ini menurut Ilham Habibie sedang fokus pada hal-hal terkait dengan pendanaan dan kemitraan. Dia mengaku banyak ketertarikan investor lantaran besarnya potensi R80.
"Tidak banyak proyek yang ada di satu pasar yang dianggap layak. Kalau Indonesia bukan kita saja yang sadar bahwa Indonesia layak untuk pesawat terbang. Apalagi, pesawat yang paling cocok untuk Indonesia adalah pesawat baling-baling. Kita tidak coba meniru Boeing, Airbus, kita memang fokus ke baling-baling dan memang sengaja," ucapnya.
Secara terpisah, Gubernur Jabar Ridwan Kamil sempat buka suara mengenai hal ini. Melalui akun instagramnya, dia mengaku memberikan dukungan dalam membangun teknologi pesawat R80.
"Semoga bisa lepas landas dengan potensi kerjasama industri pengembangannya ditawarkan Pemprov Jabar di kawasan Aerocity di area Bandara Kertajati Jawa Barat," kata Kang Emil, sapaan akrabnya.
Dia menegaskan, proyek ini perlu dukungan semua pihak, utamanya dari pemerintah pusat. Walaupun program R80 rintisan Almarhum BJ Habibie ini sudah dihapus dari daftar PSN (Proyek Strategis Nasional).
"Semoga karya anak negeri seperti ini akan selalu menjadi tuan rumah dan dihargai di negerinya sendiri. Dan insinyur kita pun pintar-pintar, hanya butuh ekosistem yang suportif. Dan sebenarnya kalo kita sudah bisa bikin pesawat, bikin mobil sendiri juga harusnya mampu," ucapnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BJ Habibie Pernah Angkat Rupiah dari Rp 16.000 ke Rp 6.500