
Sedih Hingga Harapan, Ini Pidato Kontemplasi SBY Selengkapnya
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
10 September 2019 13:20

Nilai dan perilaku kehidupan penting yang mesti kita anut adalah marilah kita berihtiar seraya bergandengan tangan, agar bisa makmur bersama-sama.
Kalau semua makmur, semua sejahtera, rasa keadilan akan datang dan bersemi di negeri ini. Realistiknya adalah yang miskin makin berkurang, dan ketimpangan sosial ekonomi tidak semakin menganga.
Yang kaya mesti ingat yang miskin, yang kuat mesti ingat yang lemah, sementara itu, di arena kehidupan politik, ada pula yang harus kita jaga secara bersama.
Esensinya, Ke depan, politik kita harus makin menjadi politik yang baik Bagi bangsa yang majemuk, Yang juga menganut sistem demokrasi multi partai, politik kita harus makin guyub, makin inklusif, dan makin teduh. Demokrasi tak harus selalu diwarnai dan diselesaikan dengan "one person one vote", tapi juga ada semangat yang lain. Kompromi dan konsensus yang adil dan membangun bukanlah jalan dan cara yang buruk.
Prinsip "the winner take all" yang ekstrim, seringkali tidak cocok dengan semangat kekeluargaan dan keterwakilan bagi masyarakat dan bangsa yang majemuk.
Nilai-nilai dan perilaku kehidupan seperti itulah, yang menurut pandangan dan pendapat saya mesti dibangun dan dimekarkan di negeri ini. Jika sungguh kita lakukan, insya Allah, kita akan benar-benar bisa menghadirkan "Masyarakat yang baik", "Ekonomi yang baik" dan "Politik yang baik".
Terakhir, ini adalah forum dan kesempatan yang baik bagi saya untuk menyampaikan satu hal yang harus menjadi pemahaman Bersama Membangun bangsa dan negara bukanlah pekerjaan sekali jadi, apalagi instan. Diperlukan waktu yang panjang, serta ikhtiar dan kerja besar yang mesti dilakukan secara terus menerus. Tak ada perjalanan dan pembangunan bangsa yang bebas dari rintangan, termasuk dinamika dan pasang surutnya. Karenanya, kita harus bersabar, tak putus asa dan lekas menyerah. Namun, kita harus sungguh gigih, dan bekerja sekuat tenaga, agar Indonesia semakin maju dan berjaya di masa depan.
Pemilihan Umum baru selesai kita lakukan. Rakyat telah memberikan mandatnya kepada kepemimpinan yang baru. Dalam kapasitas saya selaku pribadi dan pemimpin Partai Demokrat, saya mengajak saudara-saudara kami rakyat Indonesia, untuk memberikan kesempatan dan dukungan kepada pemimpin dan pemerintahan yang baru, agar sukses dalam mengemban amanah rakyat. Melalui mimbar kecil di Cikeas ini, saya menitipkan harapan kepada Bapak Presiden Jokowi beserta jajaran pemerintahan yang beliau pimpin, agar kiranya materi kontemplasi yang saya sampaikan malam ini, dapat melengkapi agenda, kebijakan dan langkah tindakan yang diambil oleh negara dan pemerintahan mendatang.
Saya tahu, membangun nilai dan perilaku menuju terciptanya masyarakat yang baik, bangsa yang baik, dan negara yang baik, adalah merupakan agenda berkesinambungan, dari satu pemimpin ke pemimpin berikutnya, dan dari satu generasi ke generasi yang lain, namun, semuanya harus dimulai dari sekarang.
Demikian pidato kontemplasi saya, atas kesabaran dan perhatian hadirin saya ucapkan terima kasih.
(dob/dru)
Kalau semua makmur, semua sejahtera, rasa keadilan akan datang dan bersemi di negeri ini. Realistiknya adalah yang miskin makin berkurang, dan ketimpangan sosial ekonomi tidak semakin menganga.
Yang kaya mesti ingat yang miskin, yang kuat mesti ingat yang lemah, sementara itu, di arena kehidupan politik, ada pula yang harus kita jaga secara bersama.
Esensinya, Ke depan, politik kita harus makin menjadi politik yang baik Bagi bangsa yang majemuk, Yang juga menganut sistem demokrasi multi partai, politik kita harus makin guyub, makin inklusif, dan makin teduh. Demokrasi tak harus selalu diwarnai dan diselesaikan dengan "one person one vote", tapi juga ada semangat yang lain. Kompromi dan konsensus yang adil dan membangun bukanlah jalan dan cara yang buruk.
Nilai-nilai dan perilaku kehidupan seperti itulah, yang menurut pandangan dan pendapat saya mesti dibangun dan dimekarkan di negeri ini. Jika sungguh kita lakukan, insya Allah, kita akan benar-benar bisa menghadirkan "Masyarakat yang baik", "Ekonomi yang baik" dan "Politik yang baik".
Terakhir, ini adalah forum dan kesempatan yang baik bagi saya untuk menyampaikan satu hal yang harus menjadi pemahaman Bersama Membangun bangsa dan negara bukanlah pekerjaan sekali jadi, apalagi instan. Diperlukan waktu yang panjang, serta ikhtiar dan kerja besar yang mesti dilakukan secara terus menerus. Tak ada perjalanan dan pembangunan bangsa yang bebas dari rintangan, termasuk dinamika dan pasang surutnya. Karenanya, kita harus bersabar, tak putus asa dan lekas menyerah. Namun, kita harus sungguh gigih, dan bekerja sekuat tenaga, agar Indonesia semakin maju dan berjaya di masa depan.
Pemilihan Umum baru selesai kita lakukan. Rakyat telah memberikan mandatnya kepada kepemimpinan yang baru. Dalam kapasitas saya selaku pribadi dan pemimpin Partai Demokrat, saya mengajak saudara-saudara kami rakyat Indonesia, untuk memberikan kesempatan dan dukungan kepada pemimpin dan pemerintahan yang baru, agar sukses dalam mengemban amanah rakyat. Melalui mimbar kecil di Cikeas ini, saya menitipkan harapan kepada Bapak Presiden Jokowi beserta jajaran pemerintahan yang beliau pimpin, agar kiranya materi kontemplasi yang saya sampaikan malam ini, dapat melengkapi agenda, kebijakan dan langkah tindakan yang diambil oleh negara dan pemerintahan mendatang.
Saya tahu, membangun nilai dan perilaku menuju terciptanya masyarakat yang baik, bangsa yang baik, dan negara yang baik, adalah merupakan agenda berkesinambungan, dari satu pemimpin ke pemimpin berikutnya, dan dari satu generasi ke generasi yang lain, namun, semuanya harus dimulai dari sekarang.
Demikian pidato kontemplasi saya, atas kesabaran dan perhatian hadirin saya ucapkan terima kasih.
(dob/dru)
Pages
Most Popular