
Milenial RI Ini Bangun Startup Berspirit Koperasi, Apa Sih?
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
09 September 2019 12:35

Jakarta, CNBC Indonesia- Ada gap pendanaan sebanyak Rp 1000 triliun yang belum bisa dipenuhi oleh sistem perbankan konvensional untuk disalurkan ke para pelaku usaha mikro dan kecil menengah.
Inilah yang menjadi motivasi Stanislaus MC Tandelilin dan Wafa Taftazani saat membangun startup Modal Rakyat pada tahun lalu.
"Mulainya dari kami berempat waktu itu, intinya ingin menjadi modal rakyat bisa memanfaatkan mereka yang kelebihan modal untuk memodalkan yang lain," kata Wafa Taftazani, pendiri sekaligus komisaris PT Modal Rakyat Indonesia, saat dijumpai CNBC Indonesia pekan lalu.
Wafa dan Stanislaus sebelumnya sama-sama bergerak di sektor perbankan. Stanis di Citybank, sementara Wafa di MUFG. Dari pengalaman di sektor perbankan inilah kemudian mereka menyadari kurangnya inovasi dalam pendanaan untuk usaha produktif kecil dan menengah.
Mengutip situs Modal Rakyat, total pinjaman yang tersalurkan kini sudah mencapai Rp 48,5 miliar. Wafa memproyeksi hingga akhir tahun perusahaannya bisa menyalurkan hingga Rp 100 miliar.
Bergerak di sektor P2P, Wafa menegaskan platform yang ia bangun bersama kawan-kawannya bukanlah seperti pinjaman online kebanyakan. "Ini khusus untuk pendanaan produktif. Kami memang ingin empowering UMKM di Indonesia."
Ia menjelaskan, selama ini yang jadi perhatian adalah soal ketimpangan ekonomi di mana kekayaan berpusat di kota-kota besar. "Di platform ini benar-benar melakukan redistribusi tersebut."
(gus/gus) Next Article Terus Bermunculan Startup Online Food & Grocery
Inilah yang menjadi motivasi Stanislaus MC Tandelilin dan Wafa Taftazani saat membangun startup Modal Rakyat pada tahun lalu.
"Mulainya dari kami berempat waktu itu, intinya ingin menjadi modal rakyat bisa memanfaatkan mereka yang kelebihan modal untuk memodalkan yang lain," kata Wafa Taftazani, pendiri sekaligus komisaris PT Modal Rakyat Indonesia, saat dijumpai CNBC Indonesia pekan lalu.
Wafa dan Stanislaus sebelumnya sama-sama bergerak di sektor perbankan. Stanis di Citybank, sementara Wafa di MUFG. Dari pengalaman di sektor perbankan inilah kemudian mereka menyadari kurangnya inovasi dalam pendanaan untuk usaha produktif kecil dan menengah.
Mengutip situs Modal Rakyat, total pinjaman yang tersalurkan kini sudah mencapai Rp 48,5 miliar. Wafa memproyeksi hingga akhir tahun perusahaannya bisa menyalurkan hingga Rp 100 miliar.
Bergerak di sektor P2P, Wafa menegaskan platform yang ia bangun bersama kawan-kawannya bukanlah seperti pinjaman online kebanyakan. "Ini khusus untuk pendanaan produktif. Kami memang ingin empowering UMKM di Indonesia."
Ia menjelaskan, selama ini yang jadi perhatian adalah soal ketimpangan ekonomi di mana kekayaan berpusat di kota-kota besar. "Di platform ini benar-benar melakukan redistribusi tersebut."
(gus/gus) Next Article Terus Bermunculan Startup Online Food & Grocery
Most Popular