Internasional
Drama Perang Dagang: Fix! AS-China Nego Oktober
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
05 September 2019 11:28
Jakarta, CNBC Indonesia - China dan Amerika Serikat (AS) sepakat untuk mengadakan pembicaraan dagang tingkat tinggi pada awal Oktober di Washington. Demikian disampaikan kementerian perdagangan China pada hari Kamis (4/9/19).
Kabar baik itu diumumkan di tengah kekhawatiran bahwa perang dagang yang terus meningkat dapat memicu resesi ekonomi global.
Pengumuman tersebut dikabarkan setelah sebelumnya pada hari yang sama Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer serta Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, melakukan pembicaraan di telepon. Kata Kementerian Perdagangan dalam sebuah pernyataan di situs webnya. Gubernur bank sentral China Yi Gang juga terhubung dalam panggilan telepon itu, tambahnya.
"Kedua belah pihak sepakat bahwa mereka harus bekerja bersama dan mengambil tindakan praktis untuk menciptakan kondisi yang baik untuk berkonsultasi," kata kementerian, mengutip Reuters.
Namun, sebelum mengadakan pembicaraan tingkat tinggi pada Oktober, kedua ekonomi terbesar dunia itu akan lebih dulu mengadakan pembicaraan pada pertengahan September.
Seorang juru bicara kantor Perwakilan Dagang AS mengkonfirmasi bahwa Lighthizer dan Mnuchin berbicara dengan Liu dan mengatakan mereka setuju untuk mengadakan pembicaraan perdagangan tingkat menteri di Washington dalam beberapa minggu mendatang.
Sebelumnya pada hari Minggu, AS resmi memberlakukan tahap pertama kenaikan tarif 15% pada US$ 300 miliar barang asal China. Sementara China juga mulai memberlakukan tarif tambahan pada beberapa barang Amerika Serikat (AS) senilai US$75 miliar. Tarif tambahan senilai 5% dan 10% dikenakan pada 1.717 barang dari total 5.078 produk yang berasal dari AS.
Langkah AS itu juga telah membuat China mengadukan negara yang dipimpin Presiden Donald Trump itu ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
AS juga berencana untuk menaikkan tarif masuk menjadi 30% dari 25% yang sudah diberlakukan pada impor China senilai US$ 250 miliar mulai 1 Oktober.
(sef/sef) Next Article Awas Kabar Buruk AS-China, Perang Dagang 'Bangkit dari Kubur'
Kabar baik itu diumumkan di tengah kekhawatiran bahwa perang dagang yang terus meningkat dapat memicu resesi ekonomi global.
Pengumuman tersebut dikabarkan setelah sebelumnya pada hari yang sama Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer serta Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, melakukan pembicaraan di telepon. Kata Kementerian Perdagangan dalam sebuah pernyataan di situs webnya. Gubernur bank sentral China Yi Gang juga terhubung dalam panggilan telepon itu, tambahnya.
"Kedua belah pihak sepakat bahwa mereka harus bekerja bersama dan mengambil tindakan praktis untuk menciptakan kondisi yang baik untuk berkonsultasi," kata kementerian, mengutip Reuters.
Namun, sebelum mengadakan pembicaraan tingkat tinggi pada Oktober, kedua ekonomi terbesar dunia itu akan lebih dulu mengadakan pembicaraan pada pertengahan September.
Seorang juru bicara kantor Perwakilan Dagang AS mengkonfirmasi bahwa Lighthizer dan Mnuchin berbicara dengan Liu dan mengatakan mereka setuju untuk mengadakan pembicaraan perdagangan tingkat menteri di Washington dalam beberapa minggu mendatang.
Sebelumnya pada hari Minggu, AS resmi memberlakukan tahap pertama kenaikan tarif 15% pada US$ 300 miliar barang asal China. Sementara China juga mulai memberlakukan tarif tambahan pada beberapa barang Amerika Serikat (AS) senilai US$75 miliar. Tarif tambahan senilai 5% dan 10% dikenakan pada 1.717 barang dari total 5.078 produk yang berasal dari AS.
Langkah AS itu juga telah membuat China mengadukan negara yang dipimpin Presiden Donald Trump itu ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
AS juga berencana untuk menaikkan tarif masuk menjadi 30% dari 25% yang sudah diberlakukan pada impor China senilai US$ 250 miliar mulai 1 Oktober.
(sef/sef) Next Article Awas Kabar Buruk AS-China, Perang Dagang 'Bangkit dari Kubur'
Most Popular