
PBB Ikut Tanggapi Rusuh di Papua & Papua Barat, Apa Katanya?
Redaksi, CNBC Indonesia
04 September 2019 19:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) angkat bicara perihal situasi terkini di Papua dan Papua Barat. UN High Commissioner for Human Rights Michelle Bachelet mengaku 'terganggu' dengan eskalasi kekerasan dalam dua pekan terakhir di kedua provinsi tersebut.
"Ini adalah bagian dari tren yang telah kami amati sejak Desember 2018. Kami pun telah mendiskusikan keprihatinan kami dengan pihak berwenang Indonesia," ujar Bachelet dilansir dari laman UN Human Rights Office of The High Commisioner, Rabu (4/9/2019).
"Seharusnya tidak ada tempat untuk kekerasan semacam itu di Indonesia yang demokratis dan beragam. Saya mendorong pihak berwenang untuk terlibat dalam dialog dengan rakyat Papua dan Papua Barat mengenai aspirasi dan keprihatinan mereka," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Bachelet juga mendorong Pemerintah Republik Indonesia untuk memulihkan layanan internet. Sebab, internet yang terganggu justru dapat membatasi komunikasi sehingga berpotensi memperburuk ketegangan.
Bachelet lantas merespons positif seruan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu terkait rasisme dan diskriminasi. Apalagi masalah itu telah lama menjadi concern kalangan internasional.
Lebih lanjut, Bachelet menyoroti penangkapan yang dilakukan oleh aparat keamanan terhadap sejumlah kalangan yang diduga memprovokasi kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Menurut dia, pembela hak asasi manusia setempat, pelajar, dan jurnalis yang telah menghadapi intimidasi dan ancaman harus dilindungi.
(miq/miq) Next Article RI Jawab PBB Soal Papua: Aparat Keamanan Sudah Profesional
"Ini adalah bagian dari tren yang telah kami amati sejak Desember 2018. Kami pun telah mendiskusikan keprihatinan kami dengan pihak berwenang Indonesia," ujar Bachelet dilansir dari laman UN Human Rights Office of The High Commisioner, Rabu (4/9/2019).
"Seharusnya tidak ada tempat untuk kekerasan semacam itu di Indonesia yang demokratis dan beragam. Saya mendorong pihak berwenang untuk terlibat dalam dialog dengan rakyat Papua dan Papua Barat mengenai aspirasi dan keprihatinan mereka," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Bachelet juga mendorong Pemerintah Republik Indonesia untuk memulihkan layanan internet. Sebab, internet yang terganggu justru dapat membatasi komunikasi sehingga berpotensi memperburuk ketegangan.
Bachelet lantas merespons positif seruan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu terkait rasisme dan diskriminasi. Apalagi masalah itu telah lama menjadi concern kalangan internasional.
Lebih lanjut, Bachelet menyoroti penangkapan yang dilakukan oleh aparat keamanan terhadap sejumlah kalangan yang diduga memprovokasi kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Menurut dia, pembela hak asasi manusia setempat, pelajar, dan jurnalis yang telah menghadapi intimidasi dan ancaman harus dilindungi.
(miq/miq) Next Article RI Jawab PBB Soal Papua: Aparat Keamanan Sudah Profesional
Most Popular