
Rapat Soal Perpajakan, Jokowi Ingin Ada Kebijakan 'Nendang'!
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
03 September 2019 16:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menggelar Rapat Terbatas (Ratas) dengan Wapres Jusuf Kalla dan para Menteri.
Saat membuka Ratas dengan Topik Reformasi Perpajakan untuk Peningkatan Daya Saing Ekonomi di Kantor Presiden, Jokowi menyampaikan reformasi perpajakan harus lebih fokus untuk peningkatan daya saing.
"Rratas akan dibahas mengenai reformasi perpajakan untuk peningkatan daya saing ekonomi kita. Ini kalau tidak salah sudah ratas keenam yang membahas mengenai reformasi perpajakan yang sangat penting, bukan hanya untuk mempercapat terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tetapi juga meningkatkan daya saing ekonomi kita terutama dalam hal investasi dan ekspor," ungkap Jokowi, Selasa (3/9/2019).
Menurutnya, daya tahan ekonomi Indonesia semakin kuat dalam menghadapi ketidakpastian perekonomian global. Reformasi perpajakan harus terus dilakukan secara menyeluruh secara komprehensif, baik dari sisi regulasi, dari sisi administrasi, dari sisi penerapan core tax system, penguatan basis data, dan sistem informasi perpajakan, maupun peningkatan SDM dalam perpajakan.
"Sehingga negara kita bukan hanya memiliki sistem pemungutan pajak yang terpercaya namun juga memiliki sistem administrasi perpajakan yang efisien, terintegrasi dan tak kalah penting, selalu update terhadap perkembangan teknologi informasi," jelasnya.
Lebih jauh Kepala Negara mengatakan terkait dari peningkatan daya saing ekspor dan investasi pemerintah siap memberikan kebijakan insentif perpajakan. "Seperti perluasan tax holiday, perubahan tax allowance, insentif investment allowance, super deduction untuk pengembangan vokasi dan litbang serta industri padat karya."
"Betul-betul dikawal implementasinya sehingga terarah dan betul-betul bisa berikan tendangan yang besar bagi pelaku usaha. Artinya bisa nendang."
Namun, lebih jauh Jokowi mengatakan insentif perpajakan bukan satu-satunya penentu peningkatan investasi, selain insentif perpajakan faktor lain yang memiliki peranan penting dalam peningkatan ekspor dan investasi adalah perbaikan ekosistem usaha seperti kualitas infrastruktur, penyederhanaan dan percepatan perizinan.
"Dan satu lagi yang tak kalah penting adalah kepastian regulasi termasuk regulasi di bidang perpajakan. Karena itu saya minta reformasi regulasi perpajakan juga segera dituntaskan sehingga betul-betul menunjang daya saing ekonomi negara kita."
(dru/dru) Next Article Dirjen Pajak Baru di Tangan Jokowi
Saat membuka Ratas dengan Topik Reformasi Perpajakan untuk Peningkatan Daya Saing Ekonomi di Kantor Presiden, Jokowi menyampaikan reformasi perpajakan harus lebih fokus untuk peningkatan daya saing.
"Rratas akan dibahas mengenai reformasi perpajakan untuk peningkatan daya saing ekonomi kita. Ini kalau tidak salah sudah ratas keenam yang membahas mengenai reformasi perpajakan yang sangat penting, bukan hanya untuk mempercapat terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tetapi juga meningkatkan daya saing ekonomi kita terutama dalam hal investasi dan ekspor," ungkap Jokowi, Selasa (3/9/2019).
"Sehingga negara kita bukan hanya memiliki sistem pemungutan pajak yang terpercaya namun juga memiliki sistem administrasi perpajakan yang efisien, terintegrasi dan tak kalah penting, selalu update terhadap perkembangan teknologi informasi," jelasnya.
Lebih jauh Kepala Negara mengatakan terkait dari peningkatan daya saing ekspor dan investasi pemerintah siap memberikan kebijakan insentif perpajakan. "Seperti perluasan tax holiday, perubahan tax allowance, insentif investment allowance, super deduction untuk pengembangan vokasi dan litbang serta industri padat karya."
"Betul-betul dikawal implementasinya sehingga terarah dan betul-betul bisa berikan tendangan yang besar bagi pelaku usaha. Artinya bisa nendang."
Namun, lebih jauh Jokowi mengatakan insentif perpajakan bukan satu-satunya penentu peningkatan investasi, selain insentif perpajakan faktor lain yang memiliki peranan penting dalam peningkatan ekspor dan investasi adalah perbaikan ekosistem usaha seperti kualitas infrastruktur, penyederhanaan dan percepatan perizinan.
"Dan satu lagi yang tak kalah penting adalah kepastian regulasi termasuk regulasi di bidang perpajakan. Karena itu saya minta reformasi regulasi perpajakan juga segera dituntaskan sehingga betul-betul menunjang daya saing ekonomi negara kita."
(dru/dru) Next Article Dirjen Pajak Baru di Tangan Jokowi
Most Popular