
Internasional
Demo Hong Kong, Para Pelajar Boikot Tak Masuk Kelas
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
02 September 2019 13:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi Hong Kong masih memanas. Setelah menutup akhir pekan dengan demonstrasi berujung bentrok, Senin (2/9/2019) pelajar Hong Kong memboikot kelas sebagai bentuk dukungan pada massa pro demokrasi.
Setidaknya sekitar 9000 pelajar dari 200 sekolah berpartisipasi dalam aksi tersebut. Mereka memakai seragam, menggunakan masker, kaca mata pelindung, serta tameng pelindung
Para pelajar SMA berlutut sambil memegang tangan dan bernyanyi di tengah hujan yang melanda Hong Kong. Di Kowloon, siswa dan alumni sebuah sekolah SMA Kristen Ying Wa College bernyanyi sambil meneriakkan "Bebaskan Hong Kong! Demokrasi Sekarang!".
"Kami menyerahkan harga diri kami untuk memohon perubahan," kata Thomas loh salah seorang siswa sebagaimana dilansir CNBC Indonesia dari the Guardian.
"Dulu, mereka menyebut saya "Babi Hong Kong", dimana kami hanya dilihat sebagai orang-orang yang ingin hidup damai dan hanya peduli pada ekonomi dibanding politik. Tapi kini, saya menyadari betapa penting tanah ini dan kebebasan yang saya nikmati di dalam diri saya. Saya berharap Hong Kong bisa sekali lagi menjadi kota yang bebas,".
Para pelajar mengatakan akan meningkatkan aksi mereka jika pemerintah Hong Kong terus menolak keinginan para demonstran. Termasuk secara formal membatalkan UU Ekstradisi dan melakukan demokratisasi.
"Sekarang, kami memang pelajar yang berada di sekolah tetapi eskalasi (yang terjadi) tidak membuat kami sekedar pelajar.. Kami harus melumpuhkan institusi pendidikan," kata Kinson Cheung, alumni Ying Wa College, berumur 18 tahun yang juga turut dalam aksi boikot kelas.
Diperkirakan aksi boikot akan terus terjadi hingga Selasa atau terus dilanjutkan sampai keinginan para pengunjuk rasa terpenuhi. Sebelumnya, pemerintah China yakin kesibukan di musim ajaran baru bakal menghentikan demonstrasi yang terjadi selama tiga bulan terakhir.
Pada akhir pekan demonstrasi memaksa Bandara Internasional Hong Kong membatalkan sejumlah penerbangan. Pasalnya pengunjuk rasa memblokir akses ke bandara.
Jalan raya dan kereta bandara ditutup massa. Sementara salah satu terminal dibarikade dengan troli pengangkut barang penumpang.
(sef/sef) Next Article Demo Belum Reda, China Copot Pejabat Penting di Hong Kong
Setidaknya sekitar 9000 pelajar dari 200 sekolah berpartisipasi dalam aksi tersebut. Mereka memakai seragam, menggunakan masker, kaca mata pelindung, serta tameng pelindung
Para pelajar SMA berlutut sambil memegang tangan dan bernyanyi di tengah hujan yang melanda Hong Kong. Di Kowloon, siswa dan alumni sebuah sekolah SMA Kristen Ying Wa College bernyanyi sambil meneriakkan "Bebaskan Hong Kong! Demokrasi Sekarang!".
![]() |
"Kami menyerahkan harga diri kami untuk memohon perubahan," kata Thomas loh salah seorang siswa sebagaimana dilansir CNBC Indonesia dari the Guardian.
"Dulu, mereka menyebut saya "Babi Hong Kong", dimana kami hanya dilihat sebagai orang-orang yang ingin hidup damai dan hanya peduli pada ekonomi dibanding politik. Tapi kini, saya menyadari betapa penting tanah ini dan kebebasan yang saya nikmati di dalam diri saya. Saya berharap Hong Kong bisa sekali lagi menjadi kota yang bebas,".
Para pelajar mengatakan akan meningkatkan aksi mereka jika pemerintah Hong Kong terus menolak keinginan para demonstran. Termasuk secara formal membatalkan UU Ekstradisi dan melakukan demokratisasi.
"Sekarang, kami memang pelajar yang berada di sekolah tetapi eskalasi (yang terjadi) tidak membuat kami sekedar pelajar.. Kami harus melumpuhkan institusi pendidikan," kata Kinson Cheung, alumni Ying Wa College, berumur 18 tahun yang juga turut dalam aksi boikot kelas.
Diperkirakan aksi boikot akan terus terjadi hingga Selasa atau terus dilanjutkan sampai keinginan para pengunjuk rasa terpenuhi. Sebelumnya, pemerintah China yakin kesibukan di musim ajaran baru bakal menghentikan demonstrasi yang terjadi selama tiga bulan terakhir.
Pada akhir pekan demonstrasi memaksa Bandara Internasional Hong Kong membatalkan sejumlah penerbangan. Pasalnya pengunjuk rasa memblokir akses ke bandara.
Jalan raya dan kereta bandara ditutup massa. Sementara salah satu terminal dibarikade dengan troli pengangkut barang penumpang.
(sef/sef) Next Article Demo Belum Reda, China Copot Pejabat Penting di Hong Kong
Most Popular