
Menteri Rini Minta Pertamina Ekspansi ke Afrika
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
29 August 2019 16:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memberi sinyal akan semakin gencarnya PT Pertamina (Persero) untuk akuisisi blok migas di luar negeri.
Langkah ekspansi ke luar negeri ini sebenarnya mengikuti amanat Presiden Joko Widodo yang disampaikan pada pidato keuangan 16 Agustus lalu, yang meminta Pertamina mulai mencaplok blok-blok minyak di dalam negeri.
Menurut Rini, Pertamina saat ini sudah memiliki hak partisipasi atas sejumlah blok migas di luar negeri yang dikelola oleh anak usahanya Pertamina Internasional EP (PIEP). Saat ini PIEP beroperasi di 12 negara diantaranya 12 negara wilayah operasi PIEP diantaranya Irak, Algeria (Aljazair sebagai operator), Malaysia, Kanada, Kolombia, Prancis, Gabon, Italia, Myanmar, Namibia, Nigeria dan Tanzania.
Selain itu, kata Rini, ada beberapa negara baru di benua Afrika yang menjadi incaran Pertamina.
"Jadi mudah-mudahan Pertamina akan segera ke Nigeria dan beberapa negara Afrika. Semoga bisa dapat sumur-sumur baru," ujarnya, Kamis (29/8/2019).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengamini pernyataan Rini. Menurutnya, untuk meningkatkan produksi Pertamina, perusahaan tidak bisa hanya mengembangkan dan mengandalkan aset migasnya di dalam negeri. Pasalnya, produksi migas nasional tidak akan naik signifikan jika hanya mengandalkan blok migas di Indonesia.
"Tetapi kalau (ekspansi) ke luar negeri, kami ada tambahan (produksi migas)," pungkas Nicke.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu menjelaskan, manajemen dalam ekspansi ke luar negeri akan fokus ke wilayah eksisting dan sudah berproduksi. Pertamina lebih memilih untuk mengambil alih blok migas, alih-alih perusahaan migas. Pasalnya, strategi tersebut membuka peluang bagi perseroan untuk melakukan optimasi seperti yang telah dijalankan di Aljazair.
"Kami lebih pada blok yang close to production atau on production. karena kalau eksplorasi kami lebih prefer di dalam. Jadi kami kan sudah ada incumbency di Aljazair, Malaysia, itu kami kembangkan tetapi kami juga cari opportunity di tempat lain, termasuk di Afrika," kata Dharmawan dalam gelaran Pertamina Digital Expo 2019, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Kendati demikian, dia enggan menyebutkan blok migas mana yang diincar perusahaan. Ia hanya menyebut beberapa negara yang kini tengah dibidik yakni di wilayah Timur Tengah dan Afrika.
Langkah ekspansi ke luar negeri ini sebenarnya mengikuti amanat Presiden Joko Widodo yang disampaikan pada pidato keuangan 16 Agustus lalu, yang meminta Pertamina mulai mencaplok blok-blok minyak di dalam negeri.
Selain itu, kata Rini, ada beberapa negara baru di benua Afrika yang menjadi incaran Pertamina.
"Jadi mudah-mudahan Pertamina akan segera ke Nigeria dan beberapa negara Afrika. Semoga bisa dapat sumur-sumur baru," ujarnya, Kamis (29/8/2019).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengamini pernyataan Rini. Menurutnya, untuk meningkatkan produksi Pertamina, perusahaan tidak bisa hanya mengembangkan dan mengandalkan aset migasnya di dalam negeri. Pasalnya, produksi migas nasional tidak akan naik signifikan jika hanya mengandalkan blok migas di Indonesia.
"Tetapi kalau (ekspansi) ke luar negeri, kami ada tambahan (produksi migas)," pungkas Nicke.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu menjelaskan, manajemen dalam ekspansi ke luar negeri akan fokus ke wilayah eksisting dan sudah berproduksi. Pertamina lebih memilih untuk mengambil alih blok migas, alih-alih perusahaan migas. Pasalnya, strategi tersebut membuka peluang bagi perseroan untuk melakukan optimasi seperti yang telah dijalankan di Aljazair.
"Kami lebih pada blok yang close to production atau on production. karena kalau eksplorasi kami lebih prefer di dalam. Jadi kami kan sudah ada incumbency di Aljazair, Malaysia, itu kami kembangkan tetapi kami juga cari opportunity di tempat lain, termasuk di Afrika," kata Dharmawan dalam gelaran Pertamina Digital Expo 2019, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Kendati demikian, dia enggan menyebutkan blok migas mana yang diincar perusahaan. Ia hanya menyebut beberapa negara yang kini tengah dibidik yakni di wilayah Timur Tengah dan Afrika.
Pages
Most Popular