Akuisisi ke Afrika, Ini Blok Migas Incaran Pertamina

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
29 August 2019 17:55
Pertamina mengincar blok produktif jika harus ekspansi ke luar negeri
Foto: Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu saat pemaparan mengenai Pertamina Hulu Rokan (CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty)
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Pertamina (Persero) diminta Presiden Joko Widodo untuk mulai akuisisi perusahaan migas asing. Menteri BUMN Rini Soemarno menindaklanjutinya dengan mengatakan ada beberapa blok incaran di Nigeria, Afrika.

Jadi mudah-mudahan Pertamina akan segera ke Nigeria dan beberapa negara Afrika. Semoga bisa dapat sumur-sumur baru," ujarnya, Kamis (29/8/2019).



Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu menjelaskan, manajemen dalam ekspansi ke luar negeri akan fokus ke wilayah eksisting dan sudah berproduksi. Pihaknya, tutur Dharmawan, lebih memilih untuk mengambil alih blok migas, alih-alih perusahaan migas. Pasalnya, strategi tersebut membuka peluang bagi perseroan untuk melakukan optimasi seperti yang telah dijalankan di Aljazair.

"Kami lebih pada blok yang close to production atau on production. karena kalau eksplorasi kami lebih prefer di dalam. Jadi kami kan sudah ada incumbency di Aljazair, Malaysia, itu kami kembangkan tetapi kami juga cari opportunity di tempat lain, termasuk di Afrika," kata Dharmawan dalam gelaran Pertamina Digital Expo 2019, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (29/8/2019).

Menurutnya dengan mengambil blok migas maka Pertamina bisa memiliki keleluasaan untuk melakukan optimasi aset tersebut. Manajemen akan mulai menghitung keekonomian dan mengkaji manajemen resiko untuk menentukan berapa besar participating interest (PI) atau hak partisipasi.

"Ada perhitungannya sebaiknya kita mengambil di tingkat berapa persen, operator atau non operator itu berdasarkan analisa keekonomian dan risiko dari masing-masing proyek. Kan beda-beda, dan compliance governance harus ditingkatkan," jelasnya.

Kendati demikian, dia enggan menyebutkan blok migas mana yang diincar perusahaan. Ia hanya menyebut beberapa negara yang kini tengah dibidik yakni di wilayah Timur Tengah dan Afrika. 
 
Untuk kriteria blok migas yang diincar, tambah Dharmawan, yakni blok migas yang akan memasuki tahap produksi atau telah berproduksi. Terkait besaran cadangan, hak operatorship, kepemilikan hak partisipasi (participating interest/PI), akan mempertimbangkan dasar keekonomian dan risiko yang telah ditetapkan pihaknya.
 
"Dan juga kami harus memanage risiko, jadi political risk, geopolitical risk, country risk semua dipertimbangkan," tuturnya.
 
Perusahaan juga akan mengembangkan aset migas eksistingnya di luar negeri, baik di blok yang telah dimiliki atau dengan mengambil peluang baru. Perusahaan akan mengembangkan blok migasnya di Aljazair. Selanjutnya, perseroan juga berminat menambah kepemilikan PI di blok migasnya di Irak. 
 
Peluang yang dimaksud yakni adanya pengembangan di aset eksisting yang diperoleh Pertamina melalui akuisisi Maurel&Promm pada beberapa tahun lalu. Perusahaan kini tengah melakukan penilaian untuk memastikan besaran cadangan potensi ini beserta target produksi migasnya.


(gus) Next Article Menteri Rini Minta Pertamina Ekspansi ke Afrika

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular