
Menteri Rini Minta Pertamina Ekspansi ke Afrika
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
29 August 2019 16:15

Namun, di tengah semangat ekspansi ke luar negeri sebenarnya perusahaan masih disentil isu loyonya kinerja di dalam negeri.
Menteri ESDM Ignatius Jonan kembali menyinggung PT Pertamina (Persero) akibat produksi dan lifting migas menurun. Hal itu disampaikan Jonan saat Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (28/9/2019).
Dalam rapat tersebut, Jonan sempat diminta penjelasan terkait decline rate lifting. Sebelum menutup pernyataannya, ia menyinggung kinerja Pertamina.
"Jadi mengenai lifting minyak ini menggunakan decline rate 4% setahun, untuk tambahan dari lapangan baru atau EOR, silakan kepala SKK Migas (menjelaskan)."
"Satu note (catatan) penting, lapangan yang dikelola Pertamina, setelah alih kelola, itu rata-rata turun hasil produksinya," kata Jonan.
Terkait produksi dan lifting migas, Jonan sebelumnya menyoroti target PT Pertamina yang belum tercapai saat rapat pimpinan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rabu (31/7/2019).
Per 30 Juni 2019, capaian lifting migas untuk minyak sebanyak 752 ribu BOPD dari target APBN 775 MBPD. Gas sebesar 5913 MMSCFD/1056 BOEPD atau 86% dari target APBN 1250 MBOEPD.
5 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina yang dimaksud adalah PT Pertamina EP, Pertamina Hulu Mahakam, Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatra (PHE OSES), Pertamina Hulu Offshore North West Java (PHE ONWJ), dan Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT).
Menurut Jonan, soal lifting migas, memang wajar jika ada kontraktor yang masih kurang mencapai target. Tetapi secara umum, dengan peringkat 10 teratas, Pertamina dianggap seharusnya mampu memenuhi target sesuai rencana.
"Masa orang Indonesia sendiri yang mengerjakan bisa lebih lama, itu tidak mungkin mestinya," kata Jonan saat ditemui di acara Gas Indonesia Summit and Exhibition, Rabu (31/7/2019).
Adapun, berdasarkan data SKK Migas, hingga Juni 2019, lifting minyak yang dihasilkan oleh PT Pertamina (Persero) melalui anak-anak usahanya masih belum memenuhi target APBN. Rinciannya:
1. Pertamina EP: lifting semester 1-2019 75,29 ribu BOPD, target APBN: 85 ribu BOPD
2. Pertamina Hulu Mahakam: lifting semester 1-2019 34,68 ribu BOPD, target APBN: 50,4 ribu BOPD
3. PHE OSES: lifting semester 1-2019 27,84 ribu BOPD, target 32 ribu BOPD.
4. PHE ONWJ: lifting semester 1-2019 28,40 ribu BOPD, target APBN 33,09 ribu BOPD
5.Pertamina Hulu Kalimantan Timur: lifting semester 1-2019 10,66 ribu BOPD, target APBN: 11,24 ribu BOPD
(gus/gus)
Menteri ESDM Ignatius Jonan kembali menyinggung PT Pertamina (Persero) akibat produksi dan lifting migas menurun. Hal itu disampaikan Jonan saat Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (28/9/2019).
Dalam rapat tersebut, Jonan sempat diminta penjelasan terkait decline rate lifting. Sebelum menutup pernyataannya, ia menyinggung kinerja Pertamina.
"Satu note (catatan) penting, lapangan yang dikelola Pertamina, setelah alih kelola, itu rata-rata turun hasil produksinya," kata Jonan.
Terkait produksi dan lifting migas, Jonan sebelumnya menyoroti target PT Pertamina yang belum tercapai saat rapat pimpinan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rabu (31/7/2019).
Per 30 Juni 2019, capaian lifting migas untuk minyak sebanyak 752 ribu BOPD dari target APBN 775 MBPD. Gas sebesar 5913 MMSCFD/1056 BOEPD atau 86% dari target APBN 1250 MBOEPD.
5 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina yang dimaksud adalah PT Pertamina EP, Pertamina Hulu Mahakam, Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatra (PHE OSES), Pertamina Hulu Offshore North West Java (PHE ONWJ), dan Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT).
Menurut Jonan, soal lifting migas, memang wajar jika ada kontraktor yang masih kurang mencapai target. Tetapi secara umum, dengan peringkat 10 teratas, Pertamina dianggap seharusnya mampu memenuhi target sesuai rencana.
"Masa orang Indonesia sendiri yang mengerjakan bisa lebih lama, itu tidak mungkin mestinya," kata Jonan saat ditemui di acara Gas Indonesia Summit and Exhibition, Rabu (31/7/2019).
Adapun, berdasarkan data SKK Migas, hingga Juni 2019, lifting minyak yang dihasilkan oleh PT Pertamina (Persero) melalui anak-anak usahanya masih belum memenuhi target APBN. Rinciannya:
1. Pertamina EP: lifting semester 1-2019 75,29 ribu BOPD, target APBN: 85 ribu BOPD
2. Pertamina Hulu Mahakam: lifting semester 1-2019 34,68 ribu BOPD, target APBN: 50,4 ribu BOPD
3. PHE OSES: lifting semester 1-2019 27,84 ribu BOPD, target 32 ribu BOPD.
4. PHE ONWJ: lifting semester 1-2019 28,40 ribu BOPD, target APBN 33,09 ribu BOPD
5.Pertamina Hulu Kalimantan Timur: lifting semester 1-2019 10,66 ribu BOPD, target APBN: 11,24 ribu BOPD
Multiple Page #1 Image Cover * ![]() Image Content * ![]() Caption Foto Judul * Deskripsi * |
(gus/gus)
Pages
Most Popular