
Optimis! Seperti Ini Ramalan BI Soal Ekonomi RI di 2020
Efrem Limsan Siregar, CNBC Indonesia
28 August 2019 13:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurang lebih 4 bulan lagi, 2019 akan segera dilalui. Tantangan di tahun ini cukup berat karena perlambatan ekonomi global ditambah perang dagang dan currency war.
Indonesia beruntung masih bisa tumbuh positif ekonominya.
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengungkapkan, prospek ekonomi 2020 cukup baik.
"Kami BI melakukan dengan menurunkan suku bunga adalah pre-emptive action karena kita memngantisipasi momentum pertumbuhan yang terus ada," kata Destry dalam acara UOB Economic Outlook 2020 di The Ritz Carlton Ballroom, Rabu (28/8/2019).
"Sehingga pertumbuhan ekonomi 2020 akan berada di titik tengah range 5,1%-5,5%. Kemudian inflasi juga antara 3% plus minus 1%," tutur Destry lebih jauh.
Namun, Destry menggarisbawahi tantangan Indonesia adalah memperbaiki defisit transaksi berjalan (CAD/Current Account Deficit).
Destry melanjutkan, Bank Sentral terus menjalankan bauran kebijakan ekonomi untuk mengejar pertumbuhan positif dan menekan CAD.
"Kita nggak bisa sendiri. Sinergi dan koordinasi antar lembaga penting. BI punya big data lengkap untuk transaksi ekspor-impor," kata Destry.
"Jangan terpengaruh dengan berita yang sifatnya memojokkan. Kita punya KSSK. Kita terus sinergi update sektor keuangan sendiri."
"Jangan ragu confidence ke ekonomi kita. Kalau bukan kita siapa lagi. Apakah spending, saving itu jadi modal pertumbuhan ekonomi kita ke depan," demikian Destry.
(dru/dru) Next Article BIN Telusuri Rekam Jejak Calon BI-2 Destry Damayanti
Indonesia beruntung masih bisa tumbuh positif ekonominya.
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengungkapkan, prospek ekonomi 2020 cukup baik.
"Sehingga pertumbuhan ekonomi 2020 akan berada di titik tengah range 5,1%-5,5%. Kemudian inflasi juga antara 3% plus minus 1%," tutur Destry lebih jauh.
Namun, Destry menggarisbawahi tantangan Indonesia adalah memperbaiki defisit transaksi berjalan (CAD/Current Account Deficit).
Destry melanjutkan, Bank Sentral terus menjalankan bauran kebijakan ekonomi untuk mengejar pertumbuhan positif dan menekan CAD.
"Kita nggak bisa sendiri. Sinergi dan koordinasi antar lembaga penting. BI punya big data lengkap untuk transaksi ekspor-impor," kata Destry.
![]() |
"Jangan terpengaruh dengan berita yang sifatnya memojokkan. Kita punya KSSK. Kita terus sinergi update sektor keuangan sendiri."
"Jangan ragu confidence ke ekonomi kita. Kalau bukan kita siapa lagi. Apakah spending, saving itu jadi modal pertumbuhan ekonomi kita ke depan," demikian Destry.
(dru/dru) Next Article BIN Telusuri Rekam Jejak Calon BI-2 Destry Damayanti
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular