Jokowi Mantap Pilih Kaltim Ibu Kota, Fengshuinya Oke?

Redaksi, CNBC Indonesia
27 August 2019 06:45
Dari kacamata fengshui, lokasi ibu kota baru belum pas.
Foto: Infografis/5 Alasan jokowi pilih Kaltim jadi Ibu Kota baru RI/Aristya Rahadian krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Jokowi telah mantap memilih lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur (Kaltim). Lokasi Kaltim memang cukup ada di tengah-tengah wilayah Indonesia, hal yang lazim saat suatu negara memindahkan ibu kotanya.

Ada banyak pertimbangan antara lain risiko bencana, lokasi di tengah-tengah Indonesia, berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang, punya infrastruktur yang relatif lengkap. Juga lahan yang dikuasai pemerintah seluas 180 ribu hektare

Dari kaca mata kajian di atas, lokasi ibu kota baru memang ideal. Namun, ada aspek lain seperti hitung-hitungan fengshui yang diyakini menentukan nasib kelanjutan ibu kota di Kaltim pada masa mendatang. Tentu saja bagi yang mempercayainya.


"Sebuah ibu kota itu bila dari sisi fengshui ada kriteria yang harus dipenuhi, kalau nggak dipenuhi maka kota tak bisa berdiri," kata Praktisi Fegshui Suho Yo kepada CNBC Indonesia, Selasa (27/8)

Ia mengatakan secara prinsip ibu kota baru harus dekat dengan pelabuan, bandara internasional. Kini, dua Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kukar memang belum punya sarana itu. Selain itu ada aspek soal kepala naga yang harus tersedia.


"Istana negara itu adalah kepala naga, bila tak ada maka tak jadi ibu kota. Kepala naga itu ada kedudukan sebagai kepala negara," katanya.

Ia bilang di Jakarta sudah terbentuk kepala naga mencakup kepala, badan, kelamin, hingga ekor naga. Kepala naga identik dengan istana.

"Badan naga seperti pusat perekonomian. Kelamin naga, itu di Jakarta, pusat hiburan. Sedangkan ekor naga adalah orang-orang mendukung perkembangan kota seperti aparat," katanya.

Menurutnya lokasi ibu kota yang baru akan hanya jadi pusat administratif saja apabila tak memenuhi kaidah fengshui. Sehingga akan sulit menjadi ibu kota yang besar seperti Jakarta.

"Lokasinya secara fengshui belum matang, belum ada cuan, saya bilang nggak mungkin cari tanah di situ," katanya

Suhu Yo berpendapat lokasi ibu kota baru dari aspek fengshui harus memenuhi beberapa unsur antara lain keberadaan kepala naga, adanya peruntungan roda keuangan, dan perlu kota penunjang skala besar bila ditarik garis lurus.

"Saya melihat sampai 20 tahun lagi belum tentu bisa berkembang," katanya.[Gambas:Video CNBC]


(hoi/hoi) Next Article Status DKI Jakarta Bisa Berubah Tahun Depan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular