Pindah Ibu Kota Mulai Dicicil, Istana Presiden Dibangun 2021

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
26 March 2021 10:05
Istana Presiden di Ibu kota Baru (Foto: Dok. Tangkapan Layar Facebook PUPR)
Foto: Istana Presiden di Ibu kota Baru (Foto: Dok. Tangkapan Layar Facebook PUPR)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berencana melakukan pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan pada 2024. Sehingga pembangunan mulai dicicil, rencana peletakan batu Pertama untuk Istana Negara direncanakan pada tahun ini.

Tepatnya usai Undang - Undang Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) disahkan. Seperti yang diketahui RUU IKN sudah masuk dalam Prolegnas Prioritas di DPR. Namun belum diketahui pemerintah sudah menyerahkan draf RUU ini ke DPR atau belum.

Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas, Rudy Soeprihadi Prawiradinata menjelaskan Draf RUU IKN ini sudah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.

"Iya sudah masuk pembahasan di prolegnas. Dari kita sudah serahkan draf RUU IKN ini ke presiden, tapi sudah sampai di DPR kita belum tahu," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (25/3/2021).

"Mungkin pertimbangannya presiden masih harus memastikan dulu di situasi sekarang, harus hati-hati melihat sekarang situasinya pemerintah masih fokus penanganan Covid-19," tambah Rudy.

Menurut Rudy groundbreaking IKN baru di Kalimantan ini tidak akan dilakukan saat Undang-Undang Pemindahan IKN disahkan oleh DPR. Dia belum tahu kapan estimasi penempatan batu pertama untuk pembangunan istana ini bisa dilakukan.

"Nunggu RUU disahkan pastinya. Pastinya belum tahu masih tunggu keputusan dari DPR, kalau bisa cepat disahkan, ya pada tahun ini," jelasnya.

Penentuan lokasi sudah didapatkan. Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa dalam wawancara CNBC Indonesia program Closing Bell (18/3/2021) mengatakan sudah mendapatkan lokasi istana presiden yang baru. Ia memperkirakan bila tak ada aral melintang di 2021 pembangunan istana presiden sudah bisa dimulai.

"Siap secara fisik kita siap membangun istana. Kita sudah menentukan titik 0 di mana istana presiden akan dibangun. Core-nya kita harus tahu dulu. Dari kawasan ini dengan demikian bisa dibangun secara bertahap," kata Menteri Suharso.

Sebelum pandemi Covid-19 menghantam Indonesia, Presiden Joko Widodo sempat meninjau titik yang akan dijadikan ibu kota baru RI di Kecamatan Sepaku, Kalimantan Timur, Jakarta, Selasa (17/12/2019).

Jokowi kala itu mengatakan pemerintah sudah menyiapkan lahan seluas 256 ribu hektare untuk pembangunan ibu kota baru. Secara spesifik yang akan dijadikan kawasan ibu kota seluas 56 ribu hektare. Jokowi sudah menetapkan lokasi titik pusat ibu kota baru berada di dataran tinggi puncak bukit.

Mengambil Desain Dari Pemenang Sayembara

Secara desain juga akan tidak akan jauh berbeda dari hasil pemenang sayembara pada tahun lalu. Tapi masih butuh kajian mendalam untuk realisasi desain itu untuk ibu kota baru.

"Nanti akan diupdate, ada perkembangan juga banyak perbaikan. Desain istana juga disesuaikan dengan detail yang baru. Itu tidak terlalu jauh berbeda dari desain yang dimiliki Kementerian PUPR, akan disesuaikan dengan realisasi di lapangan tapi basic design masih mengacu ke situ," jelas Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas, Rudy Soeprihadi Prawiradinata, kepada CNBC Indonesia, Kamis (25/3/2021).

Jika mengintip dari pemenang pertama sayembara desain wilayah eksekutif presiden termasuk Istana akan diapit wilayah Yudikatif (Mahkamah Agung) juga Legislatif (MPR/DPR). Dengan bangunan yang berbentun lancip terdiri dari tiga gedung.

Rudy menjelaskan dari desain yang sudah beredar saat ini baru sebatas gambaran atau konsep dasar. Sedangkan untuk realisasinya di situ banyak perhitungan lain apakah rencana itu bisa diimplementasikan.

"Kita harus melihat kondisi lahan di sana, bisa saja ada lahan yang sulit dibangun sehingga butuh penyesuaian. Apakah ada kawasan mangrove tentu kita tidak bisa bangun, harus ada penyesuaian. Lokasi juga mana yang lebih pas untuk dibangun kota," jelasnya.

"Masih harus dipilah mana yang bisa dibangun kota, mana daerah lindung, mana kawasan pertanian," jelasnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiba-Tiba Banyak yang Tolak Jokowi Pindah Ibu Kota, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular