
Menteri PU Ungkap Jurus Kebut Bangun Ibu Kota Baru
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
26 August 2019 20:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah punya jurus untuk membangun ibu kota baru di Kalimantan Timur (Kaltim) agar lebih cepat selesai. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, buka-bukaan mengenai strategi membangun ibu kota.
Menurutnya, terdapat tiga hal yang menjadi poin penting dalam pembangunan. Pertama, untuk perencanaan dan pengembangan kawasan, pihaknya menjadwalkannya sampai pertengahan tahun depan.
"Kemudian untuk prasarana dasar, jalan, bendungan, air, sanitasi, itu kita desain mulai sekarang, karena sudah ada lokasinya. Sampai dengan pertengahan tahun depan groundbreaking untuk dilaksanakan fisiknya. Insya Allah mulai tahun depan," ujarnya di kompleks parlemen Senayan Jakarta, Senin (26/8/2019).
Ketiga, untuk perumahan dan perkantoran juga sama, dijadwalkan mulai tahun depan pelaksanaannya. Konsep pembangunan secara umum dilakukan dengan metode design and build.
"Design and build itu lebih cepat. Seperti waktu kemarin pengalaman renovasi dan pembangunan GBK [Gelora Bung Karno] untuk Asian Games, itu kalau kita pakai tradisional konvensional nggak akan selesai," katanya.
Basuki menjelaskan, dengan metode konvensional pembangunan bisa sangat lambat. Pemerintah harus lebih dulu merancang desain dengan cara lelang tender kepada konsultan. Setelah desain ditetapkan, baru masuk ke tahap lelang tender konstruksi. Hal ini memakan banyak waktu.
"Tapi kalau design and build kita punya kriteria desain sehingga bisa ditenderkan kontraktornya dengan konsultannya sendiri, langsung desain langsung pekerjaan [fisik]."
"Itu hanya bisa untuk yang misalnya jalan, bendungan. Tapi kalau rumah, kantor, kan tergantung arsitekturalnya, mungkin agak detail lagi," lanjutnya.
(hoi/hoi) Next Article Pak Jokowi, Ingat Ada Negara yang Gagal Pindahkan Ibu Kota
Menurutnya, terdapat tiga hal yang menjadi poin penting dalam pembangunan. Pertama, untuk perencanaan dan pengembangan kawasan, pihaknya menjadwalkannya sampai pertengahan tahun depan.
"Kemudian untuk prasarana dasar, jalan, bendungan, air, sanitasi, itu kita desain mulai sekarang, karena sudah ada lokasinya. Sampai dengan pertengahan tahun depan groundbreaking untuk dilaksanakan fisiknya. Insya Allah mulai tahun depan," ujarnya di kompleks parlemen Senayan Jakarta, Senin (26/8/2019).
Ketiga, untuk perumahan dan perkantoran juga sama, dijadwalkan mulai tahun depan pelaksanaannya. Konsep pembangunan secara umum dilakukan dengan metode design and build.
"Design and build itu lebih cepat. Seperti waktu kemarin pengalaman renovasi dan pembangunan GBK [Gelora Bung Karno] untuk Asian Games, itu kalau kita pakai tradisional konvensional nggak akan selesai," katanya.
Basuki menjelaskan, dengan metode konvensional pembangunan bisa sangat lambat. Pemerintah harus lebih dulu merancang desain dengan cara lelang tender kepada konsultan. Setelah desain ditetapkan, baru masuk ke tahap lelang tender konstruksi. Hal ini memakan banyak waktu.
"Tapi kalau design and build kita punya kriteria desain sehingga bisa ditenderkan kontraktornya dengan konsultannya sendiri, langsung desain langsung pekerjaan [fisik]."
"Itu hanya bisa untuk yang misalnya jalan, bendungan. Tapi kalau rumah, kantor, kan tergantung arsitekturalnya, mungkin agak detail lagi," lanjutnya.
(hoi/hoi) Next Article Pak Jokowi, Ingat Ada Negara yang Gagal Pindahkan Ibu Kota
Most Popular