
Ini 22 Universitas yang Dapat Dana Riset LPDP Rp 140,6 M
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
23 August 2019 19:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 22 Universitas lolos eleksi pendanaan riset yang telah dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sejak April 2019. Di mana ada 47 riset yang akan dibiayai oleh LPDP.
Persaingan tergolong sengit karena pada awal pendaftaran April 2019, ada lebih dari 270 proposal yang diterima oleh LPDP. Dari jumlah tersebut, dipilihlah 169 proposal, hingga akhirnya pada tahap akhir terpilihlah ke-47 riset tersebut.
"Yang sekarang cukup menggembirakan, karena target bisa terpenuhi. Ini bukan soal uang, tapi kualitas proposal, yang reviewer-nya adalah guru besar," kata Direktur Utama LPDP Rionald Silaban di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (23/8/2019).
Direktur Pengembangan Layanan Manajemen Risiko Agus Hartono mengatakan proposal yang tidak terpilih karena tak memiliki prototype dan kekayaan intelektual. Persaingan yang sengit, mengingat hanya 47 riset terpilih, yang nantinya akan memperoleh pembiayaan Rp 140,6 miliar.
"(Jumlah) yang besar, ini adalah rekor LPDP, batch pertama sudah ada 47. Sangat banyak," ujarnya lagi.
Guna memfasilitasi periset, LPDP akan melakukan pelatihan kepada administrator riset. Tujuannya adalah untuk melakukan pendampingan pengelolaan riset.
"Ini juga terkait dalam rangka tata kelola dan keterbukaan," katanya lagi.
Adapun ke-22 institusi yang menerima kucuran dana riset dari LPDP antara lain:
Institut Teknologi Bandung
Universitas Indonesia
Institut Pertanian Bogor
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Universitas Gadjah Mada
Universitas Brawijaya
PT Bahari Berjaya Indonesia
Universitas Airlangga
Universitas Kristen Satya Wacana
Universitas Hasanuddin
Pusat Penelitian Geoteknologi (LIPI)
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)
Pusat Penelitian Karet
Institut Pertanian Stiper Yogyakarta
Universitas Mulawarman
Politeknik Palcomtech
Universitas Pelita Harapan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesejahteraan Sosial Tamalanrea Makassar
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
Universitas Padjadjaran
Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Telkom
Hari ini, LPDP dan 22 institusi tersebut resmi menandatangani perjanjian pendanaan Riset Inovatif Produktif (RISPRO) yang terdiri dari RISPRO Kompetisi dan RISPRO Invitasi bertema "Farmasi dan Alat Kesehatan".
Pendanaan RISPRO adalah program pendanaan riset baik kompetitif maupun inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan daya saing bangsa melalui komersialisasi produk/teknologi atau implementasi kebijakan/tata kelola atau publikasi.
Sejak 2013, pemerintah telah menjalankan program RISPRO untuk komersialisasi produk/teknologi hasil riset dan atau implementasi kebijakan/tata kelola. Program RISPRO dikelola oleh LPDP, sebuah Badan Layanan Umum (BLU) di bawah naungan Kementerian Keuangan yang bersinergi dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan kementerian terkait lainnya.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article LPDP Gandeng 22 Institusi Danai Riset Rp 140 Miliar
Persaingan tergolong sengit karena pada awal pendaftaran April 2019, ada lebih dari 270 proposal yang diterima oleh LPDP. Dari jumlah tersebut, dipilihlah 169 proposal, hingga akhirnya pada tahap akhir terpilihlah ke-47 riset tersebut.
"Yang sekarang cukup menggembirakan, karena target bisa terpenuhi. Ini bukan soal uang, tapi kualitas proposal, yang reviewer-nya adalah guru besar," kata Direktur Utama LPDP Rionald Silaban di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (23/8/2019).
"(Jumlah) yang besar, ini adalah rekor LPDP, batch pertama sudah ada 47. Sangat banyak," ujarnya lagi.
Guna memfasilitasi periset, LPDP akan melakukan pelatihan kepada administrator riset. Tujuannya adalah untuk melakukan pendampingan pengelolaan riset.
"Ini juga terkait dalam rangka tata kelola dan keterbukaan," katanya lagi.
Adapun ke-22 institusi yang menerima kucuran dana riset dari LPDP antara lain:
Institut Teknologi Bandung
Universitas Indonesia
Institut Pertanian Bogor
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Universitas Gadjah Mada
Universitas Brawijaya
PT Bahari Berjaya Indonesia
Universitas Airlangga
Universitas Kristen Satya Wacana
Universitas Hasanuddin
Pusat Penelitian Geoteknologi (LIPI)
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)
Pusat Penelitian Karet
Institut Pertanian Stiper Yogyakarta
Universitas Mulawarman
Politeknik Palcomtech
Universitas Pelita Harapan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesejahteraan Sosial Tamalanrea Makassar
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
Universitas Padjadjaran
Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Telkom
Hari ini, LPDP dan 22 institusi tersebut resmi menandatangani perjanjian pendanaan Riset Inovatif Produktif (RISPRO) yang terdiri dari RISPRO Kompetisi dan RISPRO Invitasi bertema "Farmasi dan Alat Kesehatan".
Pendanaan RISPRO adalah program pendanaan riset baik kompetitif maupun inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan daya saing bangsa melalui komersialisasi produk/teknologi atau implementasi kebijakan/tata kelola atau publikasi.
Sejak 2013, pemerintah telah menjalankan program RISPRO untuk komersialisasi produk/teknologi hasil riset dan atau implementasi kebijakan/tata kelola. Program RISPRO dikelola oleh LPDP, sebuah Badan Layanan Umum (BLU) di bawah naungan Kementerian Keuangan yang bersinergi dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan kementerian terkait lainnya.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article LPDP Gandeng 22 Institusi Danai Riset Rp 140 Miliar
Most Popular