
Bantuan Naik Jadi Rp 1,8 Juta, Yuk Bedah Kartu Sembako Murah
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
22 August 2019 18:19

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 menganggarkan Rp 28,1 triliun untuk pengadaan kartu sembako. Program ini dalam rangka perlindungan kepada masyarakat miskin untuk akses pangan yang jumlahnya naik dibanding tahun lalu sebesar Rp 20,4 triliun.
"Pada tahun 2020, menyalurkan bantuan non tunai kepada 15,6 juta keluarga melalui kartu sembako," kata Presiden RI Joko Widodo di gedung DPR, Jumat (16/8/2019).
Dia menegaskan, dengan kartu sembako, keluarga penerima manfaat dapat membeli dan memilih bahan pangan yang lebih beragam. Hal ini karena jumlah bantuan yang diterima meningkat menjadi Rp 1,8 juta per keluarga per tahun, dari sebelumnya sebesar Rp 1,32 juta per keluarga per tahun.
Sama seperti tahun sebelumnya, penerima bantuan ini adalah 15,6 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Bedanya, nilai bantuannya meningkat di mana tahun lalu Rp 110 ribu per bulan menjadi Rp 150 ribu per bulan. Tak hanya itu, komoditas yang diberikan juga mengalami perubahan.
Tahun lalu per KPM hanya menerima beras dan telur. Namun untuk tahun ini, komoditas yang diberikan selain telur dan beras adalah bahan pangan dengan kandungan gizi lainnya.
Sebelumnya, Kartu Sembako Murah merupakan salah satu janji Jokowi saat berlaga dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah menyebut total anggaran untuk program Kartu Sembako Murah tahun depan mencapai Rp 25,7 triliun.
Kartu Sembako Murah merupakan salah satu upaya pemerintah melindungi 40% lapisan masyarakat terbawah. Rencananya, bantuan itu disalurkan kepada 15,6 juta keluarga penerima Bantuan Pangan Non-Tunai.
Sri Mulyani memberi sinyal anggaran Kartu Sembako Murah akan diberikan melalui anggaran Kementerian Sosial (Kemensos). Sebab, kartu tersebut merupakan bentuk baru dari program bantuan sosial (bansos) Beras Sejahtera (Rastra) yang sudah ada di Kemensos.
"Namun, jumlah manfaat yang akan diberikan per keluarga dan akan ditingkatkan pada 2020 mencapai lebih dari 15,6 juta Keluarga Penerima Manfaat," ungkap Sri Mulyani.
Dengan beragam bantuan tersebut, Jokowi menargetkan tingkat kemiskinan tahun depan bisa ditekan di kisaran 8,5% hingga 9%. Selain itu, ketimpangan diharapkan menurun di kisaran 0,375 sampai 0,38 dan angka pengangguran juga ditekan ke tingkat 4,8 hingga 5,1%.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Tangkal Pengangguran dengan Kartu Sakti Jokowi
"Pada tahun 2020, menyalurkan bantuan non tunai kepada 15,6 juta keluarga melalui kartu sembako," kata Presiden RI Joko Widodo di gedung DPR, Jumat (16/8/2019).
Dia menegaskan, dengan kartu sembako, keluarga penerima manfaat dapat membeli dan memilih bahan pangan yang lebih beragam. Hal ini karena jumlah bantuan yang diterima meningkat menjadi Rp 1,8 juta per keluarga per tahun, dari sebelumnya sebesar Rp 1,32 juta per keluarga per tahun.
Sama seperti tahun sebelumnya, penerima bantuan ini adalah 15,6 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Bedanya, nilai bantuannya meningkat di mana tahun lalu Rp 110 ribu per bulan menjadi Rp 150 ribu per bulan. Tak hanya itu, komoditas yang diberikan juga mengalami perubahan.
Tahun lalu per KPM hanya menerima beras dan telur. Namun untuk tahun ini, komoditas yang diberikan selain telur dan beras adalah bahan pangan dengan kandungan gizi lainnya.
Sebelumnya, Kartu Sembako Murah merupakan salah satu janji Jokowi saat berlaga dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah menyebut total anggaran untuk program Kartu Sembako Murah tahun depan mencapai Rp 25,7 triliun.
Kartu Sembako Murah merupakan salah satu upaya pemerintah melindungi 40% lapisan masyarakat terbawah. Rencananya, bantuan itu disalurkan kepada 15,6 juta keluarga penerima Bantuan Pangan Non-Tunai.
Sri Mulyani memberi sinyal anggaran Kartu Sembako Murah akan diberikan melalui anggaran Kementerian Sosial (Kemensos). Sebab, kartu tersebut merupakan bentuk baru dari program bantuan sosial (bansos) Beras Sejahtera (Rastra) yang sudah ada di Kemensos.
"Namun, jumlah manfaat yang akan diberikan per keluarga dan akan ditingkatkan pada 2020 mencapai lebih dari 15,6 juta Keluarga Penerima Manfaat," ungkap Sri Mulyani.
Dengan beragam bantuan tersebut, Jokowi menargetkan tingkat kemiskinan tahun depan bisa ditekan di kisaran 8,5% hingga 9%. Selain itu, ketimpangan diharapkan menurun di kisaran 0,375 sampai 0,38 dan angka pengangguran juga ditekan ke tingkat 4,8 hingga 5,1%.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Tangkal Pengangguran dengan Kartu Sakti Jokowi
Most Popular