RI-Afrika Bakal 'Keroyokan' Teken Kerja Sama Strategis

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
20 August 2019 11:03
Perhelatan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) 2019 secara resmi dibuka di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Selasa (20/8/2019).
Foto: Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) 2019 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Selasa (20/8/2019). (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Nusa Dua, CNBC Indonesia - Perhelatan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) 2019 secara resmi dibuka di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Selasa (20/8/2019).


IAID merupakan ajang untuk membuka pasar baru bagi pelaku usaha Indonesia khususnya di sektor infrastruktur, konstruksi, serta industri strategis nasional.

Dalam pertemuan ini, akan ada kerja sama bilateral maupun kerja sama strategis yang disepakati antara pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta dengan pemerintah dan investor Africa.

"Antara lain industri strategis, diplomasi ekonomi, konektivitas, infrastruktur sosial pariwisata, energi dan tambang, dan kerja sama pembangunan," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam sambutannya.

Ia berharap, ajang ini tak hanya seremonial semata. Pemerintah Indonesia berharap akan ada kerja sama konkret yang bisa diteken bersama pemerintah, BUMN, maupun swasta asal Afrika.


Foto: Africa Infrastructure Dialogue (IAID) 2019 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Selasa (20/8/2019). (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)


Adapun Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesian (LPEI) sebagai Special Mission Vehicles (SMV) Kementerian Keuangan pun ikut mengambil peran penting dalam perhelatan akbar ini.


Acara ini akan mempertemukan 11 BUMN Strategis Indonesia dengan Delegasi dan Lembaga Multilateral Afrika. Tujuannya adalah mempromosikan berbagai fasilitas LPEI kepada kedua belah pihak, menggali informasi potensi kerja sama khususnya di bidang infrastruktur antar kedua negara, dan mengintip peluang bisnis.

Partisipasi yang diberikan LPEI, yakni dengan melakukan penandatanganan business deal dengan beberapa pelaku usaha yang berasal dari negara Tanzania, Senegal dan Pantai Gading dan lainnya.

Penandatanganan business deal yang dibiayai oleh LPEI untuk proyek pembangunan pelabuhan terminal liquid di Zanzibar-Tanzania, pembangunan kawasan bisnis terpadu di Senegal dan pembangunan rumah susun di Pantai Gading.

Fasilitas pembiayaan yang diberikan menggunakan skema Buyer's Credit. Jumlah kesepakatan bisnis di acara IAID 2019 ini mencapai sebesar US$ 356 juta dan masih terdapat potensi untuk dapat ditingkatkan sampai dengan US$ 640 juta.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Efek Gempa Bali, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular