
Sarang Walet RI Laris di China, Sayang Banyak yang Ilegal!
Efrem Siregar, CNBC Indonesia
19 August 2019 14:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita produk sarang burung walet asal Indonesia laris di pasar China. Namun, diperkirakan jumlahnya lebih banyak yang ilegal atau dikirim secara tak resmi ke negara perantara, baru setelah itu dikirim hasilnya ke China.
"Tidak tahu, hanya Tuhan yang tahu. Setan aja dibohongi sama penyelundup," kata Enggar saat ditanya soal ekspor sarang burung walet ilegal, Senin (19/8)
Ia mengatakan sarang burung walet ke China lebih banyak ilegal. Enggar mengungkapkan yang diekspor secara resmi hanya 70 ton per tahun.
"Saya bilang sarang burung walet Rp40 juta per kg dan kita the biggest Malaysia dan Vietnam melalui mereka selundupan ini harus diselesaikan tapi perlu solusi nggak bisa langsung tutup-tutupan," katanya.
Enggar mengungkap soal ekspor ilegal sarang burung walet dalam konteks upaya meningkatkan ekspor Indonesia ke China, termasuk mengatasi masalah ekspor ilegal sarang burung walet yang masuk lewat negara perantara seperti Vietnam dan Malaysia.
Enggar mengaku sudah bertemu mendag China untuk memaksimalkan ekspor masih-masing negara.
"Mereka minta market Indonesia dibuka jangan dibatasin China aja. Saya bilang saya setuju. CPO juga tidak ada batasan di Chna dan kemudian batu bara dan nikel itu mereka butuh besar sekali," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Bukan Dongeng, Begini Cerita Harta Karun RI Ratusan Triliun
"Tidak tahu, hanya Tuhan yang tahu. Setan aja dibohongi sama penyelundup," kata Enggar saat ditanya soal ekspor sarang burung walet ilegal, Senin (19/8)
Ia mengatakan sarang burung walet ke China lebih banyak ilegal. Enggar mengungkapkan yang diekspor secara resmi hanya 70 ton per tahun.
"Saya bilang sarang burung walet Rp40 juta per kg dan kita the biggest Malaysia dan Vietnam melalui mereka selundupan ini harus diselesaikan tapi perlu solusi nggak bisa langsung tutup-tutupan," katanya.
Enggar mengungkap soal ekspor ilegal sarang burung walet dalam konteks upaya meningkatkan ekspor Indonesia ke China, termasuk mengatasi masalah ekspor ilegal sarang burung walet yang masuk lewat negara perantara seperti Vietnam dan Malaysia.
Enggar mengaku sudah bertemu mendag China untuk memaksimalkan ekspor masih-masing negara.
"Mereka minta market Indonesia dibuka jangan dibatasin China aja. Saya bilang saya setuju. CPO juga tidak ada batasan di Chna dan kemudian batu bara dan nikel itu mereka butuh besar sekali," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Bukan Dongeng, Begini Cerita Harta Karun RI Ratusan Triliun
Most Popular