Mendag Enggar Ditegur Jokowi karena RI Kalah dari Vietnam

Efrem Siregar, CNBC Indonesia
19 August 2019 13:36
Mendag Enggar mengatakan kemampuan Vietnam dalam bersaing bidang perdagangan.
Foto: CNBC Indonesia TV
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag)  Enggartiasto Lukita mengakui bahwa daya saing Indonesia tertinggal dari negara tetangga Vietnam dalam kondisi perang dagang AS-China. Vietnam mampu memanfaatkan peluang pasar dari dampak perang dagang AS-China, sedangkan Indonesia sebaliknya.

"Iya, benar ada benarnya. Bukan (karena) trade war saja," kata Enggartiasto di Jakarta, Senin (19/8/2019).

Hal ini terjadi karena Indonesia juga dinilai terlambat dalam membuat kerja sama perdagangan dengan negara-negara lain. Sebagai contoh, Vietnam sudah menjalin kerja sama perdagangan bebas dengan Uni Eropa hingga TPP.

"Mari kita jujur, bahwa kita ditegur presiden bahwa kita ketinggalan dengan Vietnam karena mereka sudah lebih dulu membuat perjanjian perdagangan. Kita 10 tahun ini baru kejar-kejaran menyelesaikan berbagai perjanjian perdagangan," ucapnya.



Enggartiasto mencontohkan Malaysia yang menurutnya sudah terlebih dahulu melakukan banyak kerja sama internasional ketimbang Indonesia. Akibatnya, Indonesia kehilangan pangsa pasar di Turki dan India.

"Itu karena mereka ada perjanjian perdagangan. Jadi benar, bagaimana mau berkompetisi kalau tarif mereka sudah lebih rendah dari kita. Jadi susah. Maka perintah presiden harus jalan dan muter. Nggak bisa kita dari jarak jauh," ucapnya.

Ia mengatakan kerja sama Indonesia dengan negara mitra sebelumnya sudah dilakukan. Enggartiasto saat itu membawa serta para pengusaha untuk membahas impor produk pertanian AS.

"Kami bukan memanfaatkan peluang tapi sebagai teman. Waktu itu ke Amerika diperintah Presiden, kita impor kedelai dan kapas. Presiden perintah saya pergi mengajak para pengusaha. Saat kita sudah teman yang sejati akan membantu itu. Kita datang ke sana barang pengusaha kita beli kedelai, beli kapas," katanya.



Di sisi lain, Enggartiasto mengatakan dalam pertemuan mencoba merundingkan peluang apa saja yang bisa diambil dari Amerika.

"Kita juga sampaikan market share TPT kita jauh sekali dibandingian Vietnam dan Malaysia. Dengan terjadi penurunan mereka karena perang dagang, wajar dong kita dapatkan kapas kemudian kita ekspor dan growth-nya lebih dari 20%," ucap Enggartiasto.

======

Catatan: Naskah ini mengalami perubahan judul dan koreksi kutipan terkait ucapan Mendag Enggartiasto Lukita, soal "Mari kita jujur bahwa kita ditegur Bapak Presiden bahwa kita ketinggalan..."

(hoi/hoi) Next Article Kalah di Sepatu, RI Ternyata Tak Tekor Dagang dengan Vietnam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular