Ajaib! Jagung Lokal Lebih Mahal dari Impor, Nih Buktinya

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
22 August 2019 06:15
Di atas kertas jagung lokal memang lebih mahal dari impor.
Foto: Ilustrasi Jagung (REUTERS/Vincent Kessler)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag)  Enggartiasto Lukita, menanggapi ancaman kekeringan dan produksi jagung dalam negeri. Selain itu, salah satu persoalan yang krusial adalah soal daya saing produk jagung dalam negeri dengan jagung impor.

"Kita minta rekomendasi, yang tahu kementerian teknis, yaitu Kementan. Bahwa akan terjadi kekeringan. Harga jagung kita lebih mahal daripada harga jagung impor dari Brasil yang perjalanannya 3 bulan. Artinya harus ada sesuatu yang kita harus introspeksi, kenapa biaya produksi mahal," tutur Enggar di Nusa Dua, Bali, Rabu (21/8/2019).

Benarkah jagung lokal lebih mahal dari impor?

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Volume Impor Jagung sepanjang Januari-Juni 2019 mencapai 580.599 ton, dan nilai imponya sebesar US$ 123 juta.
Artinya harga rata-rata jagung impor sebesar US$ 211/ton. Ini setara dengan Rp 296.602/kwintal (Asumsi kurs Rp 14.000/US$).

Adapun dari rekaman data perdagangan internasional UN Comtrade, harga rata-rata jagung impor sejak 2015 sebagai berikut:

2015: Rp 298.469/kwintal
2016: Rp 283.665/kwintal
2017: Rp 308.617/kwintal
2018: Rp 302.984/kwintal

Sementara itu, berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, harga rata-rata Jagung pipil nasional di tingkat produsen adalah:

2015: Rp 377.807/kwintal
2016: Rp 409.434/kwintal
2017: Rp 427.370/kwintal
2018: Rp 453.126/kwintal
(hoi/hoi) Next Article Aneh bin Ajaib, Jagung Lokal Lebih Mahal dari Jagung Impor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular