
Mantap, Sri Mulyani: Subsidi Energi 2020 Rp 137,46 T
Muhammad Choirul Anwar & Efrem Siregar, CNBC Indonesia
16 August 2019 16:59

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan subsidi energi di RAPBN 2020 dialokasikan sebanyak Rp 137,46 triliun.
Rincinya adalah;
- Subsidi LPG dan BBM Rp 75,3 triliun
- Subsidi listrik Rp 62,2 triliun
"Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan dengan outlook APBN 2019," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jumat (16/8/2019).
Ia menjelaskan dalam kurun waktu 2015 sampai 2019, realisasi subsidi sangat fluktuatif tapi rata-rata tumbuh 4,6% per tahun. Hal tersebut dipengaruhi oleh perkembangan dasar ekonomi makro dan kebijakan pemerintah. Periode 2015 hingga 2017, memang sempat ada penurunan subsidi yang signifikan, yakni dari Rp 119 triliun di 2015 jadi tinggal Rp 97 triliun di 2017.
Namun, subsidi kembali membengkak pada 2018 dengan mencapai Rp 153 triliun, dan perkiraannya di tahun ini subsidi energi akan habis sampai Rp 142,5 triliun.
Faktor paling berpengaruh dari fluktuasi subsidi tersebut terutama adalah harga minyak Indonesia atau ICP dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. "Selain itu ada juga kebijakan subsidi solar," katanya.
Dikutip dari Nota Keuangan RAPBN 2020, untuk solar pada 2015, pemerintah pernah menetapkan subsidi hanya Rp 1000/liter, lalu disesuaikan jadi Rp 500 per liter pada Juli 2016 sampai 2017. Keadaan minyak dunia membuat pemerintah kembali menaikkan alokasi subsidi solar dari Rp 500 ke Rp 2000 per liter pada 2018.
Dari sisi volume, untuk BBM ada penurunan tapi tidak begitu dengan LPG. Catatan Sri Mulyani, volume konsumsi LPG 3 Kg naik dari 5,6 juta metrik ton pada tahun 2015 (audited) menjadi 6,53 juta metrik ton pada tahun 2018.
Arah kebijakan subsidi BBM dan LPG tabung 3 kg pada tahun 2020, antara lain:
(1) melanjutkan pemberian subsidi tetap untuk minyak solar dan subsidi selisih harga untuk minyak tanah dan LPG tabung 3 kg;
(2) mengupayakan penyaluran subsidi LPG tabung 3 kg yang lebih tepat sasaran; dan
(3) meningkatkan peranan Pemerintah Daerah dalam pengendalian dan pengawasan konsumsi BBM bersubsidi dan LPG tabung 3 kg.
(gus/gus) Next Article Subsidi LPG 3 Kg Diubah Jadi Bansos, Harga LPG Bisa Naik
Rincinya adalah;
- Subsidi LPG dan BBM Rp 75,3 triliun
- Subsidi listrik Rp 62,2 triliun
"Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan dengan outlook APBN 2019," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jumat (16/8/2019).
Ia menjelaskan dalam kurun waktu 2015 sampai 2019, realisasi subsidi sangat fluktuatif tapi rata-rata tumbuh 4,6% per tahun. Hal tersebut dipengaruhi oleh perkembangan dasar ekonomi makro dan kebijakan pemerintah. Periode 2015 hingga 2017, memang sempat ada penurunan subsidi yang signifikan, yakni dari Rp 119 triliun di 2015 jadi tinggal Rp 97 triliun di 2017.
Namun, subsidi kembali membengkak pada 2018 dengan mencapai Rp 153 triliun, dan perkiraannya di tahun ini subsidi energi akan habis sampai Rp 142,5 triliun.
Faktor paling berpengaruh dari fluktuasi subsidi tersebut terutama adalah harga minyak Indonesia atau ICP dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. "Selain itu ada juga kebijakan subsidi solar," katanya.
Dikutip dari Nota Keuangan RAPBN 2020, untuk solar pada 2015, pemerintah pernah menetapkan subsidi hanya Rp 1000/liter, lalu disesuaikan jadi Rp 500 per liter pada Juli 2016 sampai 2017. Keadaan minyak dunia membuat pemerintah kembali menaikkan alokasi subsidi solar dari Rp 500 ke Rp 2000 per liter pada 2018.
Dari sisi volume, untuk BBM ada penurunan tapi tidak begitu dengan LPG. Catatan Sri Mulyani, volume konsumsi LPG 3 Kg naik dari 5,6 juta metrik ton pada tahun 2015 (audited) menjadi 6,53 juta metrik ton pada tahun 2018.
Arah kebijakan subsidi BBM dan LPG tabung 3 kg pada tahun 2020, antara lain:
(1) melanjutkan pemberian subsidi tetap untuk minyak solar dan subsidi selisih harga untuk minyak tanah dan LPG tabung 3 kg;
(2) mengupayakan penyaluran subsidi LPG tabung 3 kg yang lebih tepat sasaran; dan
(3) meningkatkan peranan Pemerintah Daerah dalam pengendalian dan pengawasan konsumsi BBM bersubsidi dan LPG tabung 3 kg.
(gus/gus) Next Article Subsidi LPG 3 Kg Diubah Jadi Bansos, Harga LPG Bisa Naik
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular