Kejayaan Minyak RI Padam, Jokowi: Subsidi Energi Diperbaiki

Lidya Julita Semb & Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
16 August 2019 14:58
Jokowi ingin di 2020 subsidi energi dan bbm diperbaiki dan lebih tepat sasaran, sebab produksi minyak terus turun.
Foto: Presiden RI Joko Widodo di Sidang Tahunan MPR RI (Reuters/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNBC Indonesia- Kondisi ekonomi global dan produksi yang terus merosot, mendorong Presiden Joko Widodo untuk memberikan subsidi energi dan BBM yang lebih tepat sasaran.

"Subsidi energi untuk BBM, listrik, LPG 3 kg, serta subsidi pupuk, terus diperbaiki agar tepat sasaran dan efektif membantu rakyat yang kurang mampu," ujar Jokowi saat menyampaikan nota keuangan di Gedung DPR RI, Jumat (16/8/2019).


Perbaikan subsidi energi ini dilakukan agar menjaga efisiensi dan daya saing ekonomi, serta meningkatkan produktivitas petani.
Untuk asumsi makro di sektor migas, tahun depan pemerintah juga menurunkan beberapa targetnya. menyampaikan hanya menargetkan lifting minyak di angka 734 ribu barel sehari.

Tidak cuma target lifting yang rendah, asumsi harga minyak mentah Indonesia pun diprediksi tak begitu tinggi yakni hanya US$ 65 per barel. "Dengan sensitivitas yang tinggi terhadap berbagai dinamika global, pemerintah terus memantau pergerakan harga minyak dan komoditi global."

Target lifting ini turun dibanding 2019, di mana Jokowi menargetkan di angka 775 ribu barel sehari. Realisasinya sampai saat ini, produksi ada di kisaran 756 ribu barel sehari.

Menurunnya target lifting ini seakan-akan menguatkan pesan Jokowi yang disampaikan di kongres PDI Perjuangan pada pekan lalu, yakni kejayaan minyak RI sudah selesai. "Kejayaan minyak dan kayu di Indonesia sudah selesai, kejayaan komoditi SDA sudah hampir selesai, fondasi kita ke depan percayalah SDM kita yang berkualitas," ujar Jokowi.


Simak video ekonomi RI di 74 Tahun Kemerdekaan

[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article Tahun 2020, Anggaran Kesehatan Naik Dua Kali Lipat

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular