Kejayaan Minyak Padam, Jokowi Bidik Lifting 734 Ribu Barel

Lidya Julita Sembiring & Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
16 August 2019 14:43
Jokowi menurunkan target lifting minyak hanya 734 ribu barel sehari, lebih kecil dibanding tahun lalu.
Foto: Presiden RI Joko Widodo Berpidato di Sidang Tahunan MPR RI (AP Photo/Achmad Ibrahim)
Jakarta, CNBC Indonesia- Asumsi target lifting minyak Indonesia semakin turun dari tahun ke tahun. Untuk tahun depan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan hanya menargetkan lifting minyak di angka 734 ribu barel sehari.

"Melalui optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam, termasuk minyak dan gas bumi. Target lifting minyak dan gas bumi di tahun 2020 diasumsikan masing-masing sebesar 734 ribu barel dan 1,19 juta barel setara minyak per hari," ujar Jokowi, dalam pidato Nota Keuangan 2020 di Gedung DPR RI, Jumat (16/8/2019).


Tidak cuma target lifting yang rendah, asumsi harga minyak mentah Indonesia pun diprediksi tak begitu tinggi yakni hanya US$ 65 per barel. "Dengan sensitivitas yang tinggi terhadap berbagai dinamika global, pemerintah terus memantau pergerakan harga minyak dan komoditi global."

Target lifting ini turun dibanding 2019, di mana Jokowi menargetkan di angka 775 ribu barel sehari. Realisasinya sampai saat ini, produksi ada di kisaran 756 ribu barel sehari.

Menurunnya target lifting ini seakan-akan menguatkan pesan Jokowi yang disampaikan di kongres PDI Perjuangan pada pekan lalu, yakni kejayaan minyak RI sudah selesai. "Kejayaan minyak dan kayu di Indonesia sudah selesai, kejayaan komoditi SDA sudah hampir selesai, fondasi kita ke depan percayalah SDM kita yang berkualitas," ujar Jokowi.


(gus/gus) Next Article Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi 2022 Diproyeksi 5,0%-5,5%

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular