Tegal Disiapkan Jadi 'Jantung' IKM Komponen Mobil Listrik

Efrem Limsan Siregar, CNBC Indonesia
15 August 2019 18:11
Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, sebagai Material Center untuk industri kecil dan menengah (IKM) sektor logam dan komponen alat angkut.
Foto: Mobil pabrikan asal China juga ikut memarken mobil listriknya, DFSK Glory E3 di ajang GIIAS 2019. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) menyiapkan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, sebagai Material Center untuk industri kecil dan menengah (IKM) sektor logam dan komponen alat angkut mobil listrik.

Cara ini dilakukan untuk memudahkan akses bahan baku kepada IKM. Nantinya, akan ada sistem yang menghubungkan IKM, material center, dan vendor atau supplier.

"Sentra IKM logam sebagai bagian dari rantai pasok industri nasional perlu diperkuat. Tidak hanya dari sisi kompetensi SDM, teknologi mesin dan peralatan, promosi dan kemitraan, tetapi juga dari sisi kemudahan untuk mengakses bahan baku sehingga produktivitas dan daya saing IKM kita terus meningkat," kata Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Gati WIbawaningsih, dalam keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (15/8/2019).


Gati menjelaskan, Material Center di Tegal akan menyediakan bahan baku berbasis logam kepada IKM di sentra Tegal. Tidak hanya itu, Material Center juga akan menjadi penyedia jasa logistik untuk mengoptimalkan penjemputan bahan baku maupun pengantaran order barang jadi dari IKM kepada mitranya.

"Untuk mendukung secara penuh kegiatan produksi bagi IKM sekitar, material center juga akan mendukung melalui jasa permesinan yang dapat dimanfaatkan oleh IKM," tambahnya

Lebih lanjut, Material Center bakal didukung dengan sistem informasi manajemen Enterprise Resource Planning (ERP) berbasis cloud. Dengan begitu, pencatatan operasional pusat bahan baku tersebut akan menjadi mudah.

"Jadi, ada sistem yang menghubungkan IKM, material center, dan vendor atau supplier yang akan mengoptimalkan koordinasi antar stakeholders. Selain itu, sistem informasi berbasis cloud itu juga sebagai bagian dari penerapan industri 4.0 dalam rantai pasok IKM," imbuhnya.


Gati berharap, pelaku IKM tidak hanya sekadar mampu memproduksi komponen atau aksesoris mobil dan motor listrik dengan standar kualitas sesuai Agen Pemegang Merek (APM). Mereka perlu membuktikan mampu berinovasi dan mengembangkan produk komponen sesuai selera pasar saat ini.

Apalagi pada 2025, industri otomotif nasional ditargetkan mengekspor mobil listrik.

"Sebagai salah satu sektor yang diprioritaskan, industri otomotif terus didorong agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar pada perekonomian nasional, terutama dari sisi ekspor. Pada 2025, industri otomotif nasional ditargetkan dapat mengekspor satu juta unit mobil dengan porsi 20 persen di antaranya adalah mobil listrik," paparnya.

Karena itu, ekosistem rantai pasok industri otomotif nasional terus didorong agar berjalan dengan baik.

Saat ini, sentra produksi IKM logam di Indonesia sebagian besar tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur dengan total IKM komponen otomotif sebanyak 450 unit usaha.

"Kami ingin pembentukan Material Center ini menjadi penanda semangat untuk terus mendukung sektor IKM agar mampu memegang peranan penting dalam pengembangan daya saing industri nasional, sehingga mampu kompetitif sampai kancah global," tegasnya.

Dengan adanya Material Center, pelaku IKM diharapkan dapat memanfaatkan layanan material center tersebut.

Untuk mewujudkannya, Kemenperin bekerja sama dengan Dinas Perindustrian Kabupaten Tegal. Bupati Tegal, Umi Azizah, menyambut baik adanya program pembangunan pusat bahan baku ini.

Gati berharap, nantinya Material Center ini bisa mengurangi angka pengangguran yang kini menjadi salah satu problem genting di Kabupaten Tegal.

"Kita targetkan tahun ini harus selesai pembangunannya. Jadi, nanti bisa mengurangi angka pengangguran di sini," ujarnya.

Gati menambahkan, dengan hadirnya Material Center ini akan ada kesempatan kepada pelaku IKM lain untuk berkembang lebih besar.

"Semuanya sudah difasilitasi, dari pasokan hingga pemasarannya. Dari Material Center ini, IKM-IKM di Tegal akan terhubung dengan perusahaan-perusahaan besar, utamanya yang bergerak di bidang otomotif," paparnya.

Simak video soal mobil listrik di bawah ini:

[Gambas:Video CNBC]
(wed/wed) Next Article Perpres Terbit, Harga Mobil Listrik Bakal Lebih Murah?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular