Ogah Disebut Mobnas, Esemka Tak Mau Dikaitkan dengan Jokowi

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
14 August 2019 14:41
Setelah cukup lama terlupakan, nama Esemka kembali santer terdengar di tengah masyarakat.
Foto: Mobil Esemka (detik.com/Bayu Ardi Isnanto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah cukup lama terlupakan, nama mobil Esemka kembali santer terdengar di tengah masyarakat.

Hal itu berkaitan dengan hadirnya komponen-komponen mobil Esemka pada pagelaran The Automotive Component Industry Expo 2019 di Jakarta pada hari Selasa (14/8/2019) kemarin.

Berbeda dengan pameran-pameran sebelumnya, PT Solo Manufaktur Kreasi (PT SMK), tidak membawa wujud utuh dari mobil Esemka, melainkan komponen-komponen yang terpisah. Diketahui bahwa komponen tersebut milik mobil jenis pick-up yang diberi nama BIMA. Pada saat itu juga pihak manajemen Esemka menegaskan bahwa produknya bukan mobil nasional (mobnas) dan tak mau dikaitkan dengan Jokowi.

Untuk sampai di titik yang sekarang, ada banyak lika-liku yang harus dilalui oleh mobil Esemka

Sejarah Panjang Esemka

Menurut pengakuan Sukiyat, seorang pemilik Bengkel Kiat di Klaten, Jawa Tengah, dirinya merupakan orang yang mengagas mobil Esemka sejak tahun 2007.

Untungnya sat ini juga ada program Teaching Factory besutan Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang bertujuan untuk mendorong pembuatan beberapa produk manufaktur, salah satunya mobil.

Beberapa SMK yang ikut terlibat dalam pengembangan mobil Esemka adalah SMKN 2 Surakarta, SMK Warga Surakarta, dan SMKN 5 Surakarta.

Alhasil hingga tahun 2010, setidaknya ada dua prototipe mobil yang sudah jadi, yaitu tipe Rajawali yang bertipe Sport Utility Vehicle (SUV) dan Digdaya yang bertipe Kabin Ganda (Double Cabin). Pada tahun yang sama pula PT SMK dibentuk untuk mewadahi dan memberi kepastian hukum bagi mobil ini.



Mobil Esemka baru mendapat perhatian publik setelah mengikuti pameran Kreatif Anak Solo (Kreasso) pada tahun 2011. Saat itu Joko Widodo selaku Walikota Solo menyatakan ketertarikan untuk menggunakan mobil Esemka tipe Rajawali sebagai mobil dinas.

Namun pada tahun 2012 Jokowi baru bisa menggunakan mobil Esemka sebagai kendaraan dinas karena baru mendapatkan uji kelayakan dan surat-surat resmi.

Namun, Jokowi tak lama menikmati Esemka karena pada Oktober 2012 dirinya harus mengabdi kepada warga Jakarta sebagai Gubernur. Alhasil mobil tersebut harus diparkir kembali di SMKN 2 Surakarta.

Sejak saat itu, gaung Esemka mulai kembali redup. Kelanjutan proyek pengembangan Esemka sempat hampir sama sekali tak terdengar.

Masa-Masa 'Kerja Sama'

Tiga tahun berselang, setelah Jokowi resmi menjadi Presiden RI, Esemka mulai diangkat kembali. Kali ini mantan Kepala Badan Intelijen (BIN), Hendropriyono yang terlibat secara langsung dalam upaya pengembangan Esemka.



Melalui perusahaan miliknya, yaitu PT Adiperkasa Citra Lestari (PT ACL) Hendropriyono merangkul PT SMK dan membentuk entitas baru bernama PT Adiperkasa Citra Esemka Hero (PT ACEH) pada tahun 2015.

Selain itu PT ACL juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama dengan perusahaan otomotif asal Malaysia, Proton Holdings Bhd (Proton). Dalam nota tersebut disebutkan bahwa Proton akan membantu PT ACL untuk memproduksi mobil di Indonesia.

Nota kesepahaman kerja sama kedua perusahaan tersebut ditandatangani oleh Chief Executive Officer Proton Holdings Bhd Datuk Abdul Harith Abdullah dan CEO Adiperkasa Citra Lestari AM Hendropriyono di Proton Centre of Exellence, Shah Alam, Malaysia, Jumat (6/2/2015).

Turut menyaksikan penandatangan antara lain Presiden Jokowi, Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak, Pemimpin Proton Tun Dr Mahathir Mohamad, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim dan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno.

Selanjutnya pada tahun 2016, dikabarkan bahwa PT Geely Mobil Indonesia telah bekerja sama dengan PT ACEH untuk membuat pabrik perakitan mobil Esemka di kawasan Cileungsi, Bogor.

Ada pula kabar bahwa juga akan ada pabrik mobil Esemka di daerah Boyolali, Jawa Tengah.

Puncak euforia terjadi pada tahun 2017, dimana Hendropriyono mengatakan bahwa Mobil Nasional (Mobnas) Esemka akan mulai diluncurkan pada tahun 2018.

Dirinya mengungkapkan bahwa perusahaan tengah memproduksi lebih dari 1.000 unit mobil sesuai dengan pesanan yang diterima. Seluruh tahapan produksi dilakukan di dalam negeri mulai dari mesin, interior, hingga eksterior, tanpa keterlibatan pemerintah maupun pihak asing.

"Modal sendiri, kerja sendiri, mesinnya bikinan sendiri, apalagi karoseri. Tidak ada fasilitas dari negara," jelasnya.

Kenyataan tak Seindah Harapan

Berdasarkan pantauan detikcom pada Februari 2018, masih tidak ditemukan produk Esemka yang dibuat di lokasi yang disebut sebagai pabrik perakitan di Cileungsi.

Memang, ada plang bertuliskan PT Adiperkasa Citra Hero di depan badan jalan, namun jurnalis detik malah menemukan ratusan mobil Geely terparkir di dalam pabrik. Berdasarkan keterangan dari petugas keamanan yang bertugas, tempat tersebut merupakan gudang penyimpanan mobil Geely.

Selain itu, detik juga telah mendatangi pabrik Esemka di Boyolali pada Oktober 2018. Sayangnya, para pewarta tidak diperkenankan masuk dan mengambil gambar oleh petugas keamanan setempat.

Oleh sebab itu, beberapa pihak beranggapan bahwa gembar gembor Esemka yang telah berlangsung beberapa tahun terakhir sarat dengan kepentingan politik.

Diketahui pada April 2019 ada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden yang banyak menyita perhatian publik.

Kini, nasib mobil Esemka masih abu-abu. Belum diketahui secara jelas rencana dari perwujudan mobil yang digadang-gadang menjadi salah satu karya anak bangsa.

Hubungan kerjasama PT SMK dengan beberapa entitas lain seperti PT ACL dan PT ACEH juga masih samar-samar.

Yang jelas, hingga saat ini mobil Esemka masih belum diluncurkan. Presiden Direktur PT SMK, Eddy Wirajaya masih berharap mobil Esemka bisa diluncurkan tahun 2019 ini.

Hanya waktu yang bisa menjawab.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/hoi) Next Article Pabrik Dikabarkan Kembang Kempis, Ini Kabar Terbaru Esemka

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular