Saat Mobil Esemka 'Bangkit dari Kubur' Lagi

Efrem Limsan Siregar, CNBC Indonesia
14 August 2019 10:57
Mobil Esemka hadir kembali setelah beberapa tahun terakhir tidak terdengar kabar.
Foto: Komponen Mobil Esemka (CNBC Indonesia/Efrem Siregar)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mobil Esemka hadir kembali setelah beberapa tahun terakhir tidak terdengar kabar. Mobil yang saat ini diproduksi PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), Boyolali, Jawa Tengah, ini mengisi pameran The Automotive Component Industri Expo 2019 di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (14/8/2019).

Mereka menempati tiga stan di ruang pameran dan memajang rangka pick-up yang diberi nama BIMA. Sayangnya, manajemen PT SMK hanya memajang komponen mobil. Tidak ada wujud fisik yang sepenuhnya

Presiden Direktur PT SMK, Eddy Wirajaya menjelaskan pihaknya saat ini tengah berkonsentrasi untuk memproduksi mobil pick up. Proses produksi mobil masih berjalan, katanya.

"(Proses produksi) on going. Kita harapkan (diluncurkan pada tahun ini)," ucap Eddy.

Saat Mobil Esemka 'Bangkit dari Kubur' LagiFoto: Komponen Mobil Esemka (CNBC Indonesia/Efrem Siregar)


Pada kesempatan itu, Eddy juga menegaskan bahwa mobil produksi Esemka bukan mobil nasional. Esemka adalah produk yang dibuat di Indonesia. Dalam keterangan resmi, PT SMK juga mengklaim bahwa mereka perusahaan swasta nasional yang telah beroperasi seperti pabrik mobil lainnya tanpa mendapatkan fasilitas khusus dari pemerintah.

"Kami bukan mobil nasional, kami mobil yang diproduksi di Indonesia. Jangan salah persepsi mengenai mobil nasional. Cukup luas artinya," kata Eddy di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (13/8/2019).

Eddy tidak menjelaskan banyak detil tentang perkembangan produksi Esemka. Namun, jika menilik pada keterangan resmi PT SMK, pabrikan ini mengklaim tenaga kerja mereka telah berhasil memproduksi kendaraan dengan jumlah ratusan unit sampai saat ini.



Adapun kehadiran PT SMK dalam expo tersebut menjadi kesempatan mereka untuk berhubungan langsung dengan produsen komponen lokal. Kementerian Perindustrian sendiri mendorong PT SMK agar menggunakan banyak komponen lokal dalam produksi mobil Esemka.

Komitmen itu diwujudkan dalam Letter of Intent (LoI) antara PT SMK dan para supplier komponen lokal dari Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM), dan Perusahaan Industri Kecil Menengah Komponen Otomotif (PIKKO).

"Kami menginvite para supplier untuk support kami dengan part apa yang cocok untuk kami. Silakan menawarkan dengan harga ekonomis dan berkualitas," kata Eddy.

Produksi Esemka juga mendapat dukungan dari pemerintah. Ada insentif yang akan diberikan. Namun, ini bukanlah insentif 'istimewa'. Insentif diberikan sebagai dorongan agar Esemka dapat menjadi mobil ramah lingkungan dengan emisi rendah.



"Ada insentif yang diberikan. Salah satunya kebijakan PPnBM yang lebih pro kepada emisi rendah, kita harapkan teknologinya berubah ke sana makanya kita berikan insentif," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Harijanto di Jakarta, Selasa (14/8/2019.

Terkait insentif, Eddy Wirajaya mengatakan masih akan mengikuti aturan yang berlaku saat ini dalam menjalankan produksi mobil. Ia mengatakan tidak ingin dispesialkan lewat insentif.

"Kami mengikuti regulasi normal saja. Kami tidak ingin dispesialkan," ucapnya saat disinggung mengenai insentif yang diperlukan.


(dru) Next Article Akhirnya, 8 Mobil Esemka Lulus 'Ujian' Kemenhub!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular