Ucapan Terima Kasih Anies ke Warga yang Protes Ganjil Genap
Redaksi, CNBC Indonesia
12 August 2019 15:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta menggelar uji coba perluasan sistem ganjil-genap pada hari ini, Senin (12/8/2019). Berdasarkan pantauan di lapangan, masih banyak pengendara kendaraan roda empat yang melanggar.
Misalnya di Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Hal itu dikemukakan oleh Kepala Seksi Pengendalian dan Pengawasan Operasi Sudin Perhubungan Jakarta Timur Slamet Dahlan ketika ditemui detik.com.
"Ada yang menolak. Ada juga yang menyadari pentingnya pengendalian udara. (Alasan menolak) ya akses dia memang butuhnya dari lintasannya. Misalnya dari Pemuda dia mau antar istri ke RSCM. Saya harus lewat mana lagi," kata Slamet.
Menanggapi dinamika itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai selama masa uji coba, semua potensi masalah dapat terjaring. Dengan begitu, dapat dibuatkan solusi untuk kepentingan masyarakat.
"Bahkan, pergubnya pun belum dikeluarkan. Karena memang sedang masa uji coba. Jadi, terima kasih, feedback (umpan balik) dari masyarakat membantu kita untuk bisa membuat implementasinya," ujar Anies.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu menekankan, perluasan ganjil-genap dapat mengendalikan jumlah kendaraan. Hal tersebut bakal berefek kepada pengendalian kualitas udara seiring pengurangan emisi.
"Di sisi lain, kebutuhan-kebutuhan mendasar dari masyarakat, misalkan pelayanan rumah sakit dan lain-lain itu bisa dikendalikan," kata Anies.
Uji coba perluasan sistem ganjil-genap merupakan bagian dari sosialisasi kebijakan yang berlangsung sejak 7 Agustus hingga 8 September 2019. Setelah itu, kebijakan yang menjadi bagian dari usaha Pemprov DKI Jakarta menekan tingkat polusi itu akan mulai berlaku efektif pada 9 September 2019.
Dilansir dari detik.com, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo memastikan sistem ganjil-genap dapat mengurangi jumlah kendaraan roda empat di jalan raya ibu kota.
"Jumlah mobilnya asumsi kita berkurang 40 %. Oleh karena itu, indikator lain ganjil-genap ini adalah meningkatnya kualitas lingkungan, polusi udara menurun, karena memang dari aspek jumlah kendaraan bermotor turun," ujar Syafrin.
Lebih lanjut, dia mengatakan, kebijakan ganjil-genap adalah kebijakan antara sebeum penerapan congestion pricing atau yang dikenal dengan sebutan electronic road pricing (ERP). Semua berkorelasi dengan Instruksi Gubernur yang dirilis beberapa waktu lalu.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Perluasan Ganjil-Genap di DKI, Menhub Mau Bahas dengan Anies
Misalnya di Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Hal itu dikemukakan oleh Kepala Seksi Pengendalian dan Pengawasan Operasi Sudin Perhubungan Jakarta Timur Slamet Dahlan ketika ditemui detik.com.
"Ada yang menolak. Ada juga yang menyadari pentingnya pengendalian udara. (Alasan menolak) ya akses dia memang butuhnya dari lintasannya. Misalnya dari Pemuda dia mau antar istri ke RSCM. Saya harus lewat mana lagi," kata Slamet.
Menanggapi dinamika itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai selama masa uji coba, semua potensi masalah dapat terjaring. Dengan begitu, dapat dibuatkan solusi untuk kepentingan masyarakat.
"Bahkan, pergubnya pun belum dikeluarkan. Karena memang sedang masa uji coba. Jadi, terima kasih, feedback (umpan balik) dari masyarakat membantu kita untuk bisa membuat implementasinya," ujar Anies.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu menekankan, perluasan ganjil-genap dapat mengendalikan jumlah kendaraan. Hal tersebut bakal berefek kepada pengendalian kualitas udara seiring pengurangan emisi.
"Di sisi lain, kebutuhan-kebutuhan mendasar dari masyarakat, misalkan pelayanan rumah sakit dan lain-lain itu bisa dikendalikan," kata Anies.
![]() |
Uji coba perluasan sistem ganjil-genap merupakan bagian dari sosialisasi kebijakan yang berlangsung sejak 7 Agustus hingga 8 September 2019. Setelah itu, kebijakan yang menjadi bagian dari usaha Pemprov DKI Jakarta menekan tingkat polusi itu akan mulai berlaku efektif pada 9 September 2019.
Dilansir dari detik.com, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo memastikan sistem ganjil-genap dapat mengurangi jumlah kendaraan roda empat di jalan raya ibu kota.
"Jumlah mobilnya asumsi kita berkurang 40 %. Oleh karena itu, indikator lain ganjil-genap ini adalah meningkatnya kualitas lingkungan, polusi udara menurun, karena memang dari aspek jumlah kendaraan bermotor turun," ujar Syafrin.
Lebih lanjut, dia mengatakan, kebijakan ganjil-genap adalah kebijakan antara sebeum penerapan congestion pricing atau yang dikenal dengan sebutan electronic road pricing (ERP). Semua berkorelasi dengan Instruksi Gubernur yang dirilis beberapa waktu lalu.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Perluasan Ganjil-Genap di DKI, Menhub Mau Bahas dengan Anies
Most Popular