Bukan Cuma DKI, Paris Sampai Delhi Juga Punya Ganjil Genap

Redaksi CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
12 August 2019 11:41
Pemerintah DKI Jakarta secara resmi memperluas sistem ganjil genap hari ini, Senin (12/8/2019)
Foto: sosialisasi perluasan ganji genap kepada pengendara yang melintas di Kawasan Fatmawati, Senin (12/8/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah DKI Jakarta secara resmi memperluas sistem ganjil genap hari ini, Senin (12/8/2019). Setelah sebelumnya diterapkan di 9 ruas eksis, kini aturan diberlakukan di 16 ruas baru sehingga total ruas jalan yang terkena ganjil genap menjadi 25 ruas.

Ganjil genap berlaku pagi mulai pukul 06.00-10.00 WIB. Sementara di sore hari, aturan akan berlaku dari jam 16.00-21.00 WIB, berbeda dari sebelumnya pukul 16.00-20.00 WIB.

Sebenarnya, ganjil genap bukan hal baru bagi sejumlah negara. Berikut beberapa kota yang menerapkan aturan ganjil genap danefektivitasnya.

1. Mexico City, Meksiko


Mexico City menenerapkan aturan ganjil genap di tahun 1989. Aturan yang dinamakan "Hoy no Circula" ini melarang pengemudi melaju dalam satu hari per minggu, dari pukul 05.00-22.00, setiap hari kerja. Pelanggar akan didenda mulai dari US$23$-US$69.

Meski demikian, aturan ini gagal. Di awal berlaku, polusi memang berkurang. Sayangnya efektivitas aturan tidak bertahan lagi seiring banyaknya warga yang membeli mobil kedua guna mengakali ganjil genap.

2. Bogota, Kolumbia

Sama halnya dengan Mexico City, Bogota juga mengimplementasikan aturan yang sama, dikenal dengan nama Pico y Paca. Dimana lalu lintas dibuat sangat ketat dari pukul 06.00-09.00 dan 17.00-20.00, dari Senin hingga Jumat.

Berbeda dengan Meksiko, aturan ini cukup efektif.  Bukan hanya jumlah kendaraan yang berkurang, tapi juga tingkat kejahatan saat kemacetan terjadi. Aturan ini juga
sukses mendorong masyarakat menggunakan kendaraan umum untuk bepergian.


3. Paris, Perancis

Aturan ganjil genap berlaku di Paris di 2014 untuk menekan polusi udara yang menjadi masalah di kota tersebut. Mobil dengan plat genap dilarang memasuki kota dari 5.30
hingga tengah malam. Aturan ini tidak berlaku bagi mobil listrik, yang dianggap lebih ramah lingkungan.

Sama halnya dengan Bogota, ganjil genap cukup berhasil di Paris. Selain menerapkan aturan dengan ketat, saat awal diberlakukan pemerintah menyediakan transportasi umum secara gratis untuk meningkatkan partisipasi publik.

4. Beijing, China

Ibu Kota China juga mengimplementasikan aturan ganjil genap saat Olimpiade Beijing tahun 2008. Bahkan aturan ini diuji coba sejak 2007, dengan pengawasan ketat terhadap 1,3 juta mobil yang melintas di kota tersebut.

Sebagaimana dilansir dari The Telegraph aturan ini terbukti efektif menurunkan polusi udara. Bahkan angka PM 2,5 di Beijing turun drastis meski masih di atas ambang
yang ditentukan WHO.

5. New Delhi

Sebagaimana dilansir The Guardian, India memiliki jumlah kota berpolusi paling banyak di dunia, diantaranya New Delhi. Karenanya pemerintah secara resmi menerapkan aturan ganjil genap, untuk 8,4 juta kendaraan yang melintas, selama 15 hari di awal 2016.

Pada awalnya dampak yang dirasakan cukup besar. Namun karena tidak permanen, polusi udara memburuk setahun kemudian. Aturan ini diberlakukan lagi di 2017 karena meningkatkan polusi udara.

[Gambas:Video CNBC]
(sef/sef) Next Article Ganjil Genap Diperluas, Jakarta Masih Juara Polusi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular